tekanan darah normal menurut who

Perkenalan

Halo, selamat datang di informatif.id! Pada artikel ini, kami akan membahas mengenai tekanan darah normal menurut World Health Organization (WHO). Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah saat mengalir melalui pembuluh darah dalam tubuh manusia. Mengetahui tekanan darah normal adalah penting untuk memantau kesehatan dan mencegah kemungkinan terjadinya penyakit jantung atau masalah kesehatan lainnya. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai tekanan darah normal menurut WHO.

Pendahuluan

WHO (World Health Organization) adalah organisasi dunia yang mengkhususkan diri dalam kesehatan masyarakat. WHO telah menetapkan standar tekanan darah normal untuk orang dewasa berusia 18 tahun ke atas. Standar ini dibedakan menjadi dua angka, yaitu tekanan sistolik (tekanan saat jantung berkontraksi) dan tekanan diastolik (tekanan saat jantung berelaksasi).

Sesuai dengan panduan WHO, tekanan darah normal dianggap jika hasil pengukuran tekanan sistolik kurang dari 120 mmHg dan tekanan diastolik kurang dari 80 mmHg. Jika seseorang memiliki hasil pengukuran tekanan darah di atas batas normal ini, maka kemungkinan ia mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Adapun kategori tekanan darah menurut WHO adalah sebagai berikut:

Kategori Tekanan Sistolik (mmHg) Tekanan Diastolik (mmHg)
Hipotensi (tekanan darah rendah) Kurang dari 90 Kurang dari 60
Normal 90-119 60-79
Prehipertensi 120-139 80-89
Hipertensi Derajat 1 140-159 90-99
Hipertensi Derajat 2 160 atau lebih 100 atau lebih

Kelebihan Tekanan Darah Normal Menurut WHO

1. Memantau kesehatan: Mengetahui tekanan darah normal sangat penting untuk memantau kesehatan secara keseluruhan. Dengan mengukur tekanan darah secara rutin, seseorang dapat memperhatikan apakah tekanan darahnya berada dalam rentang normal atau tidak.

2. Pencegahan penyakit jantung: Memiliki tekanan darah normal dapat membantu mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung. Tekanan darah tinggi dapat memicu kerusakan pada pembuluh darah dan memperburuk kondisi kesehatan jantung.

3. Mengurangi risiko stroke: Tekanan darah yang tinggi juga dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke. Dengan menjaga tekanan darah dalam batas normal, seseorang dapat mengurangi kemungkinan terjadinya stroke.

4. Menjaga kesehatan ginjal: Ginjal berperan penting dalam mengatur tekanan darah tubuh. Tekanan darah yang tinggi dapat mempengaruhi fungsi ginjal dan menyebabkan masalah kesehatan pada organ ini.

5. Mempertahankan kualitas hidup: Memiliki tekanan darah normal dapat membantu seseorang merasa lebih baik secara keseluruhan. Seseorang dengan tekanan darah normal cenderung memiliki energi yang cukup dan mampu menjalani aktivitas sehari-hari dengan baik.

6. Mendukung keberhasilan pengobatan: Jika seseorang didiagnosis dengan hipertensi, menjaga tekanan darah dalam batas normal dapat membantu dalam pengobatan dan mengontrol kondisi tersebut. Menggunakan obat-obatan dan mengadopsi gaya hidup sehat dapat lebih efektif jika tekanan darah sudah dalam rentang normal.

7. Menurunkan risiko komplikasi: Memiliki tekanan darah normal dapat membantu mencegah terjadinya komplikasi kesehatan. Kelainan jantung, stroke, dan kerusakan organ lainnya dapat dihindari dengan menjaga tekanan darah disiplin dalam rentang normal.

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Apa penyebab tekanan darah tinggi?

Penyebab tekanan darah tinggi dapat bervariasi, termasuk faktor genetik, gaya hidup tidak sehat, dan kondisi medis lainnya. Namun, sebagian besar kasus hipertensi tidak memiliki penyebab yang jelas, ini disebut sebagai hipertensi primer.

2. Berapa sering kita harus mengukur tekanan darah?

Untuk orang dewasa yang sehat, disarankan untuk mengukur tekanan darah minimal sekali dalam setahun. Namun, jika Anda memiliki risiko tinggi terkena penyakit jantung atau masalah kesehatan lainnya, lebih baik melakukan pengukuran tekanan darah secara rutin.

3. Bagaimana cara mengukur tekanan darah?

Untuk mengukur tekanan darah, diperlukan alat yang disebut sphygmomanometer atau tensi meter. Alat ini biasanya digunakan dengan bantuan stetoskop untuk mendengarkan suara dari aliran darah di dalam arteri.

4. Apakah ada gejala jika tekanan darah tinggi?

Sebagian besar orang dengan tekanan darah tinggi tidak memiliki gejala awal yang jelas. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin untuk mendeteksi adanya masalah kesehatan terkait tekanan darah.

5. Bagaimana cara mencegah tekanan darah tinggi?

Pencegahan tekanan darah tinggi melibatkan adopsi gaya hidup sehat, seperti menjaga pola makan yang seimbang, berolahraga secara teratur, menghindari konsumsi alkohol berlebihan, mengelola stres, dan berhenti merokok.

6. Bisakah tekanan darah tinggi disembuhkan?

Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan hipertensi sepenuhnya, tetapi dengan pengobatan yang tepat dan gaya hidup sehat, tekanan darah tinggi dapat dikontrol dan risiko komplikasi kesehatan dapat dikurangi.

7. Apakah tekanan darah tinggi hanya dialami oleh orang tua saja?

Tidak, hipertensi dapat terjadi pada orang dewasa dari segala usia, tidak hanya orang tua. Bahkan, semakin banyak kasus hipertensi terjadi pada usia yang lebih muda akibat gaya hidup tidak sehat seperti konsumsi makanan siap saji dan stres yang tinggi.

Kesimpulan

Setelah memahami mengenai tekanan darah normal menurut WHO, penting bagi kita untuk menjaga tekanan darah kita tetap dalam rentang normal. Dengan menjaga tekanan darah normal, kita dapat mencegah risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya. Melakukan pengukuran tekanan darah secara rutin, mengadopsi gaya hidup sehat, dan mengikuti pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter adalah langkah-langkah penting dalam menjaga kesehatan tubuh kita.

Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan tenaga medis atau dokter jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau membutuhkan saran lebih lanjut mengenai tekanan darah normal. Semoga informasi yang kami berikan bermanfaat dan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga tekanan darah dalam batas normal.

Kata Penutup

Disclaimer: Artikel ini hanya bertujuan sebagai informasi umum dan tidak boleh dijadikan sebagai pengganti nasihat medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan yang berpengalaman sebelum memulai atau mengubah program kesehatan Anda.