Cara Buat Daftar Riwayat Hidup Tulis Tangan: Panduan Lengkap untuk Menaklukkan Dunia Kerja

Cara buat daftar riwayat hidup tulis tangan – Bosan dengan CV digital yang monoton? Ingin kesan personal yang lebih kuat? Coba deh tulis daftar riwayat hidupmu dengan tangan! Meskipun di era digital, CV tulis tangan masih punya nilai plus, lho. Apalagi kalau kamu melamar ke perusahaan yang menghargai sentuhan personal dan keunikan.

Mungkin kamu berpikir, “Ah, ribet banget nulis tangan!” Tenang, membuat CV tulis tangan gak serumit yang dibayangkan. Yang penting kamu punya strategi jitu dan tau caranya biar hasilnya rapi, profesional, dan menarik perhatian. Siap-siap menjelajahi dunia CV tulis tangan dan tunjukkan keunikanmu!

Baca Cepat show

Pentingnya Daftar Riwayat Hidup Tulis Tangan

Di era digital yang serba cepat ini, rasanya aneh untuk membicarakan daftar riwayat hidup tulis tangan. Tapi percayalah, si “kertas usang” ini masih punya tempat kok di dunia kerja. Meskipun banyak perusahaan menerima CV digital, ada kalanya CV tulis tangan justru jadi senjata rahasia kamu untuk menonjol.

Situasi di mana Daftar Riwayat Hidup Tulis Tangan Lebih Diutamakan

Membuat daftar riwayat hidup tulis tangan nggak selalu berarti kamu harus mengorbankan waktu dan tenaga. Ada beberapa situasi di mana CV tulis tangan lebih diutamakan, lho. Misalnya:

  • Lamaran Kerja di Perusahaan Tradisional: Perusahaan yang sudah lama berdiri dan cenderung “kuno” mungkin lebih suka melihat CV tulis tangan. Mereka melihatnya sebagai bentuk keseriusan dan perhatian kamu terhadap detail.
  • Jabatan yang Menekankan Keterampilan Menulis: Jika kamu melamar posisi seperti penulis, jurnalis, atau copywriter, CV tulis tangan bisa jadi kesempatan untuk menunjukkan kualitas tulisanmu.
  • Pameran Kerja atau Job Fair: Ketika kamu menyerahkan CV langsung ke perusahaan, CV tulis tangan bisa jadi cara untuk meninggalkan kesan pertama yang kuat.
  • Lamaran Kerja di Perusahaan Seni: Perusahaan yang bergerak di bidang seni, desain, atau kreatif, mungkin lebih menyukai CV tulis tangan yang kreatif dan unik.

Tips Membuat Daftar Riwayat Hidup Tulis Tangan yang Profesional

Oke, kamu sudah tahu kapan CV tulis tangan jadi pilihan yang tepat. Tapi, gimana caranya biar CV kamu terlihat profesional dan menarik? Nih, beberapa tips untuk kamu:

  • Pilih Kertas Berkualitas: Jangan asal pakai kertas apa aja. Pilih kertas yang bagus, berwarna putih atau krem, dan bebas dari garis. Kertas tebal dan bertekstur sedikit bisa menambah kesan mewah.
  • Tulisan Jelas dan Rapi: Tulis dengan rapi dan mudah dibaca. Kalau kamu kurang pede dengan tulisan tangan, latihan dulu ya! Atau bisa juga pakai font yang rapi dan mudah dibaca.
  • Format yang Benar: Gunakan format yang jelas dan konsisten. Susun informasi dengan rapi, beri jarak antar baris, dan gunakan font yang sama untuk semua bagian. Hindari penggunaan terlalu banyak warna dan dekorasi yang berlebihan.
  • Hindari Kesalahan Ejaan dan Tata Bahasa: Sebelum menyerahkan CV, baca lagi dengan cermat. Pastikan tidak ada kesalahan ejaan, tata bahasa, atau tanda baca. Kesalahan kecil bisa mengurangi nilai CV kamu.
  • Tambahkan Sentuhan Pribadi: Untuk CV tulis tangan, kamu bisa tambahkan sedikit sentuhan pribadi. Misalnya, gunakan tinta berwarna, gunakan kertas dengan desain unik, atau tulis surat lamaran dengan tangan.

Persiapan Sebelum Menulis

Oke, kamu udah siap buat nulis CV tangan? Tapi sebelum langsung nyebur ke kertas, ada beberapa hal penting yang perlu kamu persiapin dulu, biar CV-mu keren dan ngena di hati si perekrut. Kayak lagi mau ngerjain tugas kuliah, persiapannya juga harus matang, kan?

Informasi Penting dalam CV

Sebelum mulai nulis, tentuin dulu informasi apa aja yang harus kamu masukin ke CV. Gak usah bingung, ini dia list-nya:

  • Data Pribadi: Nama lengkap, alamat, nomor telepon, email, dan tanggal lahir. Jangan lupa tulis dengan jelas dan rapi ya, biar mudah dibaca.
  • Riwayat Pendidikan: Mulai dari SD sampai pendidikan terakhir. Tulis nama sekolah, jurusan, dan tahun kelulusan.
  • Pengalaman Kerja: Tulis pengalaman kerja yang relevan dengan posisi yang kamu lamar. Sertakan nama perusahaan, posisi, dan deskripsi singkat tugas-tugas yang kamu kerjakan.
  • Keahlian: Tulis keahlian yang kamu miliki, baik hard skill maupun soft skill. Misalnya, kemampuan bahasa asing, software, atau kemampuan komunikasi.
  • Organisasi dan Prestasi: Tulis pengalaman organisasi atau prestasi yang kamu raih, terutama yang relevan dengan posisi yang kamu lamar.
  • Motivasi dan Tujuan: Tulis singkat motivasi kamu melamar pekerjaan ini dan tujuan karir kamu di masa depan.

Kumpulkan Dokumen Pendukung

Setelah list informasi lengkap, saatnya kumpulin dokumen-dokumen pendukung. Ini penting buat ngebuat CV-mu makin solid, lho.

  • Sertifikat: Kumpulin semua sertifikat yang kamu punya, terutama yang berkaitan dengan keahlian atau pendidikan. Misalnya, sertifikat kursus bahasa, sertifikat pelatihan, atau ijazah.
  • Surat Rekomendasi: Minta surat rekomendasi dari guru, dosen, atau atasan kamu di tempat kerja sebelumnya. Surat ini bisa jadi nilai plus buat CV kamu, lho.

Alat Tulis yang Tepat

Nah, sekarang kita bahas alat tulisnya. Pilih alat tulis yang tepat biar CV-mu rapi dan mudah dibaca.

  • Kertas: Pilih kertas putih bertekstur halus, jangan terlalu tipis atau terlalu tebal. Kertas dengan garis tipis bisa membantu kamu menulis dengan rapi.
  • Pena: Pilih pena dengan tinta hitam pekat dan mudah kering. Hindari pena yang mudah luntur atau meninggalkan bekas. Pena dengan ujung sedang bisa menghasilkan tulisan yang rapi dan mudah dibaca.
  • Penggaris: Penggaris penting buat ngebantu kamu ngatur jarak dan membuat garis lurus. Gunakan penggaris yang lurus dan mudah dipegang.
Sudah Baca ini ?   Cara Membuat Daftar Riwayat Hidup yang Memikat Perekrut

Struktur Daftar Riwayat Hidup

Oke, udah siap bikin CV yang memukau? Tapi sebelum nge-print dan ngirim, lo harus ngerti dulu nih struktur CV yang tepat. Kayak lagi bangun rumah, pondasi yang kuat bikin rumah kokoh dan menarik. Begitu juga dengan CV, struktur yang benar bakal ngebantu lo nampilin potensi dan pengalaman dengan maksimal. Simak yuk!

Format Standar Daftar Riwayat Hidup Tulis Tangan

Meskipun ditulis tangan, CV tetap butuh format yang rapi dan mudah dibaca. Bayangin, kalo formatnya acak-acakan, HRD yang baca pasti pusing dan nggak fokus sama isi CV lo. Biar CV lo keren, ini dia format standar yang bisa lo tiru:

Bagian Format
Nama Lengkap Huruf kapital, ukuran font lebih besar dari bagian lainnya
Alamat Huruf kapital, ukuran font lebih kecil dari nama, di bawah nama
Nomor Telepon Huruf kapital, di bawah alamat
Email Huruf kapital, di bawah nomor telepon
Pendidikan Di bawah email, dengan format: Nama Institusi, Jurusan, Tahun Lulus
Pengalaman Kerja Di bawah pendidikan, dengan format: Nama Perusahaan, Jabatan, Tahun Kerja
Keahlian Di bawah pengalaman kerja, dengan format: Daftar keahlian yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar
Motivasi Di bawah keahlian, dengan format: Alasan lo melamar pekerjaan tersebut

Gunakan spasi antar bagian yang cukup agar CV terlihat rapi dan mudah dibaca. Jangan lupa, tulis dengan tinta hitam atau biru, dan gunakan kertas putih polos. Ingat, CV adalah wajah lo di mata HRD, jadi bikin yang terbaik!

Perbedaan Struktur Daftar Riwayat Hidup Kronologis dan Fungsional, Cara buat daftar riwayat hidup tulis tangan

Nah, sekarang lo harus paham dulu nih, CV lo mau dibentuk dengan struktur apa. Ada dua jenis yang paling umum, yaitu kronologis dan fungsional. Masing-masing punya keunggulan tersendiri, jadi pilih yang paling cocok dengan kebutuhan lo.

  • Daftar Riwayat Hidup Kronologis: Struktur ini cocok buat lo yang punya pengalaman kerja yang panjang dan relevan dengan pekerjaan yang dilamar. Dengan struktur ini, lo bisa menonjolkan pengalaman kerja yang berurut dari yang paling baru sampai yang terlama. HRD bisa langsung ngeliat alur karier lo dan ngebandinginnya dengan kebutuhan perusahaan.
  • Daftar Riwayat Hidup Fungsional: Struktur ini cocok buat lo yang baru lulus kuliah atau punya pengalaman kerja yang nggak terlalu banyak, atau mungkin pengalaman kerja lo nggak relevan dengan pekerjaan yang dilamar. Dengan struktur ini, lo bisa menonjolkan keahlian dan kemampuan yang lo punya, meskipun pengalaman kerjanya terbatas.

Gimana cara menentukannya? Kalo lo punya banyak pengalaman kerja yang relevan, kronologis bisa jadi pilihan yang tepat. Tapi kalo lo punya keahlian dan kemampuan yang lebih penting untuk dihighlight, fungsional bisa jadi pilihan yang lebih pas.

Kalimat Pembuka yang Menarik Perhatian

Kalimat pembuka yang menarik perhatian bakalan ngebuat HRD penasaran dan mau baca CV lo sampai selesai. Kayak nge-swipe profil di aplikasi kencan, lo harus ngasih kesan pertama yang memikat. Berikut beberapa contoh kalimat pembuka yang bisa lo gunakan:

  • Pendidikan: “Bersemangat untuk mengembangkan karir di bidang [bidang pekerjaan yang dilamar] dengan bekal pendidikan [nama jurusan] di [nama institusi].”
  • Pengalaman Kerja: “Memiliki [jumlah] tahun pengalaman di bidang [bidang pekerjaan yang dilamar] dengan fokus pada [keahlian yang relevan].”
  • Keahlian: “Mahir dalam [daftar keahlian yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar] dan siap berkontribusi untuk [nama perusahaan].”
  • Motivasi: “Termotivasi untuk bergabung dengan [nama perusahaan] karena [alasan yang kuat kenapa lo tertarik dengan perusahaan tersebut].”

Ingat, kalimat pembuka harus singkat, jelas, dan relevan dengan pekerjaan yang dilamar. Jangan lupa untuk sesuaikan dengan gaya bahasa lo sendiri agar terkesan natural dan autentik.

Menulis Informasi Pribadi

Bagian ini adalah jantung dari CV, di sini kamu memperkenalkan dirimu kepada calon pemberi kerja. Pastikan informasi yang kamu tulis jelas, ringkas, dan mudah dipahami.

Nama Lengkap, Alamat, dan Nomor Telepon

Tulis nama lengkapmu dengan huruf kapital di bagian paling atas CV. Di bawahnya, tulis alamat lengkapmu, termasuk kode pos. Pastikan alamat ini mudah dihubungi dan bisa dijangkau.

Buat daftar riwayat hidup tulis tangan yang rapi dan profesional. Pastikan informasi yang kamu tulis akurat, mulai dari data diri hingga pengalaman kerja. Sebelumnya, pastikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) kamu terdaftar di Dukcapil. Kamu bisa mengeceknya dengan mudah melalui cara cek nik terdaftar di dukcapil.

Dengan NIK yang terdaftar, kamu bisa melengkapi data diri dengan benar dan meyakinkan calon pemberi kerja bahwa kamu adalah orang yang kredibel.

Jangan lupa cantumkan nomor telepon yang aktif dan mudah dihubungi. Pastikan nomor telepon yang kamu tulis benar dan mudah dibaca. Hindari menggunakan nomor telepon yang sulit dihubungi atau nomor telepon kantor jika kamu sedang mencari pekerjaan baru.

Tanggal Lahir dan Alamat Email

Tanggal lahir ditulis dengan format bulan/tanggal/tahun, misalnya 01/01/2000. Hindari menulis format tahun/bulan/tanggal karena bisa membingungkan.

Alamat email harus profesional dan mudah diingat. Hindari menggunakan alamat email yang tidak profesional atau alamat email yang sulit diingat.

Tujuan Karir

Tujuan karir adalah kalimat singkat yang menggambarkan apa yang ingin kamu capai dalam kariermu. Tulis tujuan karirmu dengan kalimat yang jelas, ringkas, dan fokus pada pekerjaan yang kamu inginkan.

  • Contoh: “Saya ingin mendapatkan posisi sebagai [Nama Posisi] di perusahaan yang [Sifat Perusahaan] dan berkontribusi dalam [Kontribusi yang ingin kamu berikan].”
  • Hindari kalimat yang terlalu umum seperti “Saya ingin bekerja di perusahaan yang dinamis dan berkembang.”
  • Fokuslah pada apa yang ingin kamu capai dan bagaimana kamu bisa berkontribusi di perusahaan tersebut.

Menyusun Riwayat Pendidikan

Setelah menyelesaikan bagian data pribadi, bagian selanjutnya yang harus kamu isi adalah riwayat pendidikan. Bagian ini akan menunjukkan perjalanan pendidikanmu dari jenjang pendidikan terendah hingga tertinggi. Informasi ini akan membantu perekrut untuk menilai kompetensi dan pengalaman belajarmu.

Format Penulisan Riwayat Pendidikan

Saat menulis riwayat pendidikan, format penulisan yang konsisten akan membuat daftar riwayat hidupmu terlihat rapi dan mudah dipahami. Berikut format yang bisa kamu gunakan:

  • Nama Lembaga Pendidikan: Tulis nama lembaga pendidikan dengan jelas dan lengkap. Misalnya, “SMA Negeri 1 Jakarta” atau “Universitas Indonesia”.
  • Jurusan: Tulis nama jurusan yang kamu pelajari di lembaga pendidikan tersebut. Contoh: “IPA” untuk SMA atau “Teknik Informatika” untuk perguruan tinggi.
  • Tahun Kelulusan: Tulis tahun kelulusan dari lembaga pendidikan tersebut. Misalnya, “2023” atau “2019”.
Sudah Baca ini ?   Cara Daftar Kartu Kuning: Panduan Lengkap untuk Pencari Kerja

Mencantumkan Nilai Rata-Rata dan Prestasi Akademis

Mencantumkan nilai rata-rata dan prestasi akademis bisa menjadi nilai tambah untuk daftar riwayat hidupmu. Hal ini menunjukkan bahwa kamu memiliki prestasi dan dedikasi dalam bidang akademis.

  • Nilai Rata-Rata: Jika kamu ingin mencantumkan nilai rata-rata, tuliskan dengan jelas dan format yang mudah dipahami. Misalnya, “Nilai Rata-Rata: 8,5” atau “IPK: 3,75”.
  • Prestasi Akademis: Jika kamu memiliki prestasi akademis, seperti peringkat kelas, juara olimpiade, atau beasiswa, tuliskan dengan jelas dan ringkas. Misalnya, “Juara 1 Olimpiade Sains Nasional” atau “Penerima Beasiswa Prestasi”.

Menyusun Daftar Riwayat Pendidikan untuk Lulusan SMA dan Perguruan Tinggi

Berikut contoh penyusunan daftar riwayat pendidikan untuk lulusan SMA dan perguruan tinggi:

Lulusan SMA

Contoh daftar riwayat pendidikan untuk lulusan SMA:

Nama Lembaga Pendidikan Jurusan Tahun Kelulusan
SMA Negeri 1 Jakarta IPA 2023

Lulusan Perguruan Tinggi

Contoh daftar riwayat pendidikan untuk lulusan perguruan tinggi:

Nama Lembaga Pendidikan Jurusan Tahun Kelulusan IPK
Universitas Indonesia Teknik Informatika 2021 3,85

Menampilkan Pengalaman Kerja

Nah, setelah kamu menulis profil diri, sekarang saatnya kamu menampilkan pengalaman kerja. Ini adalah bagian penting yang menunjukkan kepada calon pemberi kerja kemampuan dan pengalaman kamu dalam dunia kerja. Bagian ini penting karena menunjukkan kemampuan dan pengalaman kamu dalam dunia kerja.

Format Penulisan Pengalaman Kerja

Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat menulis pengalaman kerja. Pastikan kamu menulisnya dengan jelas, ringkas, dan mudah dipahami.

  • Nama Perusahaan: Tulis nama perusahaan dengan jelas dan benar. Pastikan nama perusahaan sesuai dengan dokumen resmi. Hindari singkatan atau nama yang tidak baku.
  • Posisi: Tulis posisi yang kamu pegang di perusahaan tersebut. Gunakan bahasa yang profesional dan mudah dipahami. Hindari penggunaan bahasa gaul atau informal.
  • Periode Kerja: Tulis periode kerja dengan format bulan/tahun, misalnya Januari 2020 – Juni 2023. Pastikan tanggal yang kamu tulis benar dan sesuai dengan dokumen resmi.

Contoh Kalimat Deskripsi Pengalaman Kerja

Saat menulis deskripsi pengalaman kerja, gunakan kalimat yang efektif dan mudah dipahami. Hindari kalimat yang terlalu panjang dan rumit. Fokuslah pada tanggung jawab dan pencapaian yang kamu raih di setiap pekerjaan.

  • Tanggung Jawab: Misalnya, “Bertanggung jawab atas pengelolaan data pelanggan dan analisis tren penjualan.”
  • Pencapaian: Misalnya, “Meningkatkan angka penjualan sebesar 15% dalam 6 bulan dengan menerapkan strategi marketing baru.”

Cara Menyusun Daftar Pengalaman Kerja

Cara menyusun daftar pengalaman kerja sedikit berbeda untuk fresh graduate dan profesional berpengalaman.

Fresh Graduate

Jika kamu fresh graduate, mungkin kamu belum memiliki pengalaman kerja formal. Namun, kamu bisa menyertakan pengalaman magang, proyek, atau kegiatan organisasi yang relevan dengan bidang yang kamu inginkan.

  • Magang: Tulis detail tentang program magang yang kamu ikuti, termasuk nama perusahaan, posisi, dan tugas yang kamu kerjakan.
  • Proyek: Sertakan proyek-proyek yang pernah kamu kerjakan, baik di kampus maupun di luar kampus. Jelaskan peran dan kontribusi kamu dalam proyek tersebut.
  • Kegiatan Organisasi: Jika kamu aktif dalam organisasi, tulis tentang peran dan pengalaman yang kamu dapatkan. Misalnya, menjadi ketua panitia, anggota tim, atau perwakilan organisasi.

Profesional Berpengalaman

Jika kamu profesional berpengalaman, kamu bisa menuliskan semua pengalaman kerja formal yang kamu miliki. Urutkan pengalaman kerja dari yang terbaru hingga yang terlama.

  • Urutkan berdasarkan relevansi: Jika ada pengalaman kerja yang lebih relevan dengan posisi yang kamu inginkan, tuliskan terlebih dahulu.
  • Tuliskan detail pekerjaan: Berikan detail tentang tanggung jawab dan pencapaian yang kamu raih di setiap pekerjaan. Gunakan bahasa yang profesional dan mudah dipahami.
  • Hindari penggunaan bahasa yang berlebihan: Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Hindari penggunaan bahasa yang terlalu formal atau terlalu informal.

Menyertakan Keterampilan dan Kemampuan

Oke, kamu udah ngerangkum semua pengalaman kerja dan pendidikan. Tapi, jangan lupa bagian penting yang bisa bikin kamu kelihatan “wah” di mata si perekrut: keterampilan dan kemampuan! Ini kayak senjata rahasia kamu untuk nunjukin kalau kamu punya skill yang pas buat posisi yang kamu incar.

Keterampilan yang Relevan

Gak semua skill kamu perlu kamu tulis di CV. Fokus aja ke skill yang bener-bener relevan sama pekerjaan yang kamu inginkan. Misalnya, kamu lagi ngelamar kerja di bidang desain grafis, jadilah kamu harus nulis skill yang berhubungan sama desain, kayak Photoshop, Illustrator, dan Adobe InDesign.

  • Lihat deskripsi pekerjaan: Biasanya di bagian “Persyaratan” atau “Kualifikasi”, kamu bakal nemuin list skill yang mereka cari. Ini jadi panduan penting buat kamu nge-list skill di CV kamu.
  • Sesuaikan skill sama pengalaman: Kalo kamu punya pengalaman kerja, sebutin skill apa aja yang kamu pake di sana. Misalnya, kalo kamu pernah jadi admin sosial media, sebutin skill kamu dalam menggunakan platform sosial media tertentu, kayak Instagram, Facebook, atau Twitter.

Contoh Penulisan Keterampilan

Nulis skill di CV gak melulu tentang daftar nama software atau bahasa asing. Penting juga buat nunjukin seberapa jago kamu ngegunainnya. Berikut beberapa contoh kalimat yang bisa kamu pake:

  • Software: “Mahir dalam menggunakan Microsoft Office Suite (Word, Excel, PowerPoint) dan Adobe Photoshop untuk keperluan desain grafis.”
  • Bahasa Asing: “Menguasai Bahasa Inggris dengan kemampuan komunikasi lisan dan tulisan yang baik, dibuktikan dengan sertifikat TOEFL dengan skor [masukkan skor].”

Keterampilan Interpersonal dan Soft Skills

Keterampilan interpersonal dan soft skills ini kayak bumbu rahasia yang bisa bikin CV kamu makin menarik. Ini nunjukin kalau kamu punya kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan beradaptasi dengan lingkungan kerja.

  • Komunikasi: “Memiliki kemampuan komunikasi yang baik, baik secara lisan maupun tertulis, dan mampu berinteraksi dengan orang dari berbagai latar belakang.”
  • Kerjasama: “Berpengalaman bekerja dalam tim dan mampu berkolaborasi dengan efektif untuk mencapai tujuan bersama.”
  • Kepemimpinan: “Mampu memotivasi dan memimpin tim dalam menyelesaikan tugas dengan hasil yang optimal.”

Menambahkan Informasi Tambahan

Setelah semua informasi penting tercantum dalam CV, ada beberapa hal tambahan yang bisa kamu tambahkan untuk meningkatkan nilai jual CV. Informasi tambahan ini bisa jadi kunci untuk membuat CV kamu menonjol di mata perekrut.

Mencantumkan Minat dan Hobi

Mencantumkan minat dan hobi yang relevan dengan pekerjaan yang kamu inginkan bisa menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang bersemangat dan memiliki ketertarikan yang sejalan dengan pekerjaan tersebut. Ini juga bisa menjadi pembuka percakapan menarik selama wawancara.

  • Contoh kalimat: “Saya memiliki minat yang kuat dalam teknologi informasi, khususnya dalam pengembangan aplikasi mobile. Di waktu luang, saya suka mengikuti workshop dan membaca buku tentang teknologi terbaru.”
  • Contoh kalimat: “Saya suka membaca novel dan menulis cerpen. Saya percaya bahwa hobi menulis ini membantu saya untuk mengembangkan kemampuan komunikasi dan berpikir kritis, yang sangat berguna dalam pekerjaan yang berhubungan dengan komunikasi dan analisis.”
Sudah Baca ini ?   Cara Mengisi Daftar Riwayat Hidup Lamaran Kerja: Panduan Lengkap

Mencantumkan Penghargaan dan Prestasi

Penghargaan dan prestasi yang kamu dapatkan, baik di bidang akademis maupun non-akademis, bisa menjadi bukti nyata kemampuan dan dedikasi kamu.

  • Contoh: “Mendapatkan peringkat 10 besar dalam olimpiade matematika tingkat nasional.”
  • Contoh: “Menjadi ketua organisasi mahasiswa dan berhasil mengorganisir acara seminar nasional.”

Mencantumkan Keahlian dan Sertifikasi

Keahlian dan sertifikasi yang kamu miliki dapat menunjukkan bahwa kamu memiliki kompetensi dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk pekerjaan yang kamu inginkan.

  • Contoh: “Menguasai bahasa pemrograman Python dan memiliki sertifikat Certified Ethical Hacker (CEH).”
  • Contoh: “Menguasai Microsoft Office Suite dan memiliki sertifikat Microsoft Office Specialist (MOS).”

Mencantumkan Referensi

Mencantumkan referensi adalah hal yang penting, karena hal ini menunjukkan bahwa kamu memiliki koneksi dan orang yang dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang kemampuan dan pengalaman kamu.

  • Jangan lupa untuk meminta izin kepada orang yang kamu masukkan sebagai referensi.
  • Buat daftar referensi dengan rapi dan profesional.
  • Cantumkan nama lengkap, jabatan, dan informasi kontak dari referensi kamu.
  • Contoh:
    Nama Jabatan Kontak
    [Nama Referensi 1] [Jabatan Referensi 1] [Email/Nomor Telepon Referensi 1]
    [Nama Referensi 2] [Jabatan Referensi 2] [Email/Nomor Telepon Referensi 2]

Tata Letak dan Penampilan

Cara buat daftar riwayat hidup tulis tangan

Oke, kamu sudah punya isi CV yang oke punya. Sekarang, saatnya bikin CV kamu terlihat rapi dan menarik. Ingat, CV kamu adalah pintu gerbang pertama buat kamu ke dunia kerja. Jadi, jangan sampai penampilannya mengecewakan.

Margin dan Spasi

Bayangkan kamu lagi baca buku, tapi hurufnya berdesakan dan marginnya tipis banget. Nggak nyaman kan? Nah, sama halnya dengan CV. Margin dan spasi yang tepat bikin CV kamu mudah dibaca dan nggak bikin mata capek.

  • Atur Margin: Buat margin atas, bawah, kiri, dan kanan dengan ukuran yang sama. Ukuran idealnya sekitar 1-1,5 cm. Jangan terlalu sempit atau terlalu lebar.
  • Spasi Antar Baris: Gunakan spasi 1,15 atau 1,5 untuk antar baris teks. Spasi yang terlalu rapat bikin CV kamu terlihat penuh dan susah dibaca.
  • Spasi Antar Paragraf: Berikan spasi kosong antar paragraf. Ini bikin CV kamu lebih terstruktur dan mudah dipahami.

Font dan Ukuran Huruf

Font dan ukuran huruf juga penting banget. Pilih font yang mudah dibaca dan profesional. Hindari font yang terlalu unik atau terlalu ramai. Ukuran huruf juga perlu diperhatikan.

  • Font: Beberapa font yang sering digunakan untuk CV adalah Times New Roman, Arial, Calibri, atau Helvetica.
  • Ukuran Huruf: Gunakan ukuran huruf 12 untuk judul utama dan 11 untuk teks biasa. Jangan terlalu kecil atau terlalu besar.

Cara Melipat dan Membungkus CV

Saatnya kamu cetak CV. Tapi, gimana cara melipatnya agar tetap rapi dan profesional? Ini dia tipsnya:

  • Lipat dengan Rapi: Lipat CV kamu dengan rapi dan presisi. Pastikan lipatannya sejajar dan tidak ada bagian yang terlipat tidak rata.
  • Gunakan Kertas Berkualitas: Gunakan kertas yang berkualitas baik dan berwarna putih. Hindari kertas yang terlalu tipis atau mudah kusut.
  • Simpan dalam Folder: Simpan CV kamu dalam folder atau sampul yang rapi. Ini akan menjaga CV kamu tetap bersih dan terhindar dari lipatan yang tidak perlu.

Revisi dan Penyuntingan: Cara Buat Daftar Riwayat Hidup Tulis Tangan

Setelah daftar riwayat hidupmu selesai ditulis, jangan langsung buru-buru menyerahkannya. Luangkan waktu untuk merevisi dan menyuntingnya agar terbebas dari kesalahan dan terlihat profesional. Proses ini penting untuk memastikan daftar riwayat hidupmu bersih, rapi, dan mencerminkan kepribadian dan profesionalitasmu.

Langkah-langkah Revisi dan Penyuntingan

Berikut langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk merevisi dan menyunting daftar riwayat hidupmu:

  1. Baca dengan cermat: Bacalah daftar riwayat hidupmu dengan saksama, seperti kamu membaca karya tulis ilmiah. Perhatikan setiap kata, kalimat, dan paragraf. Cari kesalahan tata bahasa, ejaan, tanda baca, dan kejelasan informasi.
  2. Minta pendapat orang lain: Mintalah teman, keluarga, atau mentor yang kamu percaya untuk membaca daftar riwayat hidupmu. Mereka dapat memberikan perspektif baru dan menemukan kesalahan yang mungkin terlewatkan.
  3. Periksa format dan desain: Pastikan format dan desain daftar riwayat hidupmu konsisten dan mudah dibaca. Gunakan font yang profesional dan ukuran font yang mudah dibaca. Perhatikan margin dan spasi antar baris.
  4. Sesuaikan dengan persyaratan perusahaan: Pastikan daftar riwayat hidupmu sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh perusahaan. Periksa kembali format, jenis informasi yang dibutuhkan, dan panjang dokumen.

Mengecek Kesalahan Tata Bahasa dan Ejaan

Untuk membantu kamu dalam mengecek kesalahan tata bahasa dan ejaan, berikut beberapa tips yang bisa kamu gunakan:

  • Gunakan aplikasi pengecek ejaan dan tata bahasa: Banyak aplikasi pengolah kata dan online yang dilengkapi dengan fitur pengecek ejaan dan tata bahasa. Manfaatkan fitur ini untuk menemukan kesalahan umum.
  • Baca dengan keras: Membaca daftar riwayat hidupmu dengan keras dapat membantu kamu menemukan kesalahan yang mungkin terlewatkan saat membaca dalam hati.
  • Minta bantuan profesional: Jika kamu merasa kesulitan menemukan kesalahan tata bahasa dan ejaan, pertimbangkan untuk meminta bantuan profesional seperti editor atau proofreader.

Tips Memastikan Isi Daftar Riwayat Hidup Sesuai dengan Persyaratan Perusahaan

Agar daftar riwayat hidupmu sesuai dengan persyaratan perusahaan, berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

  • Baca deskripsi pekerjaan dengan cermat: Pahami dengan baik persyaratan dan kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan. Identifikasi kata kunci yang muncul dan sesuaikan isi daftar riwayat hidupmu dengan kata kunci tersebut.
  • Tuliskan pengalaman dan keterampilan yang relevan: Fokus pada pengalaman dan keterampilan yang relevan dengan posisi yang kamu inginkan. Jangan terlalu banyak mencantumkan pengalaman yang tidak relevan.
  • Sesuaikan dengan budaya perusahaan: Pelajari budaya dan nilai-nilai perusahaan. Sesuaikan bahasa dan gaya penulisan daftar riwayat hidupmu dengan budaya perusahaan tersebut.
  • Perhatikan panjang dokumen: Pastikan daftar riwayat hidupmu tidak terlalu panjang. Idealnya, daftar riwayat hidupmu hanya terdiri dari satu halaman.

Ringkasan Penutup

Cara buat daftar riwayat hidup tulis tangan

Ingat, CV tulis tangan bukan sekadar dokumen biasa, tapi cerminan kepribadian dan dedikasi. Jadi, luangkan waktu untuk menulis dengan hati, pilih kata-kata yang tepat, dan buatlah CV yang mencerminkan dirimu. Dengan ketekunan dan kreativitas, kamu bisa menciptakan CV tulis tangan yang menakjubkan dan membuka pintu menuju kesuksesan karir!