Cara Buat Daftar Pustaka dari Artikel: Panduan Lengkap untuk Penulisan yang Benar

Cara buat daftar pustaka dari artikel – Pernah merasa pusing saat harus membuat daftar pustaka untuk tugas kuliah atau artikel ilmiah? Tenang, kamu nggak sendirian! Banyak orang yang kesulitan dalam membuat daftar pustaka yang benar dan lengkap. Daftar pustaka adalah bagian penting dalam karya tulis ilmiah, karena fungsinya untuk memberikan kredibilitas dan transparansi pada penelitianmu. Bayangkan, kalau kamu menggunakan sumber informasi dari berbagai buku, jurnal, dan website, tapi nggak dicantumkan dalam daftar pustaka? Wah, bisa dibilang kamu melakukan plagiarisme, lho!

Makanya, penting banget untuk memahami cara membuat daftar pustaka yang benar dan lengkap. Artikel ini akan membahas langkah demi langkah cara membuat daftar pustaka dari artikel, mulai dari pengertian, jenis, hingga tips membuat daftar pustaka yang baik dan benar. Siap-siap untuk belajar dan menjadi master daftar pustaka!

Baca Cepat show

Pengertian Daftar Pustaka

Cara buat daftar pustaka dari artikel

Pernah nggak sih kamu nulis makalah atau tugas kuliah, terus bingung gimana cara ngasih sumber referensi yang kamu pake? Nah, di sinilah peran daftar pustaka! Daftar pustaka adalah bagian penting dalam karya tulis ilmiah yang berfungsi sebagai penunjuk jalan menuju sumber informasi yang kamu gunakan. Bayangin aja, kalo kamu lagi jalan-jalan di hutan belantara, kamu butuh peta buat ngasih tau kamu lagi di mana dan mau ke mana. Nah, daftar pustaka ini ibarat peta yang ngasih tau kamu sumber informasi yang kamu gunakan, lengkap dengan judul, penulis, penerbit, dan tahun terbitnya.

Fungsi dan Tujuan Daftar Pustaka

Daftar pustaka punya beberapa fungsi dan tujuan penting, lho. Pertama, daftar pustaka bisa ngasih tau pembaca sumber informasi yang kamu gunakan dalam karya tulis. Ini penting banget buat menjaga kredibilitas karya tulis dan mencegah plagiarisme. Kedua, daftar pustaka bisa ngasih kesempatan buat pembaca untuk mencari tahu lebih lanjut tentang topik yang kamu bahas. Bayangin aja, kalo kamu lagi baca artikel tentang sejarah musik, kamu bisa nemuin daftar pustaka yang ngasih tau kamu buku-buku apa aja yang bisa kamu baca buat ngedalami topik tersebut. Ketiga, daftar pustaka bisa ngasih gambaran tentang sejauh mana kamu ngelakuin riset dan ngumpulin data buat karya tulis. Semakin lengkap daftar pustaka, semakin kredibel karya tulis kamu.

Contoh Daftar Pustaka

Nah, sekarang kita bahas contoh daftar pustaka yang benar dan lengkap. Ada banyak gaya penulisan daftar pustaka, tapi yang paling umum adalah gaya APA (American Psychological Association) dan MLA (Modern Language Association). Berikut ini contoh daftar pustaka dengan gaya APA:

  • Buku

    Suyanto, A. (2020). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Penerbit Andi.

  • Artikel Jurnal

    Sari, D. P., & Wijaya, A. (2021). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Konsumen. Jurnal Ekonomi, 15(2), 123-145.

  • Website

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2023). Kurikulum Merdeka. https://merdeka.kemdikbud.go.id/

Contoh di atas cuma sebagian kecil dari jenis sumber informasi yang bisa kamu cantumin di daftar pustaka. Ada banyak jenis sumber informasi lain, seperti laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain. Yang penting, kamu ngasih tau sumber informasi yang kamu gunakan dengan lengkap dan benar, sesuai dengan gaya penulisan yang kamu pilih.

Jenis-Jenis Daftar Pustaka

Daftar pustaka, bagian penting dalam karya ilmiah, bukan sekadar daftar buku yang kamu baca. Ia berfungsi sebagai bukti otentisitas dan transparansi karya tulismu. Nah, daftar pustaka punya beberapa jenis lho, dan pemilihan jenisnya berpengaruh besar terhadap kredibilitas karya ilmiahmu.

Jenis-Jenis Daftar Pustaka

Daftar pustaka dibagi menjadi beberapa jenis, masing-masing dengan ciri dan tujuan yang berbeda. Yuk, kita bahas satu per satu!

  • Daftar Pustaka Berdasarkan Urutan Abjad: Jenis ini paling umum digunakan. Pengurutannya berdasarkan abjad, baik berdasarkan nama penulis atau judul buku. Contohnya:
    • Jika menggunakan nama penulis, urutannya berdasarkan abjad dari nama belakang penulis.
    • Jika menggunakan judul, urutannya berdasarkan abjad dari kata pertama dalam judul.
  • Daftar Pustaka Berdasarkan Nomor Urut: Daftar pustaka ini diurutkan berdasarkan nomor urut yang sesuai dengan kemunculan sumber dalam teks. Setiap sumber diberi nomor unik, dan nomor tersebut digunakan dalam daftar pustaka. Contohnya:
    • Sumber pertama yang muncul dalam teks diberi nomor 1, sumber kedua diberi nomor 2, dan seterusnya.
    • Nomor urut ini kemudian digunakan dalam teks untuk mengacu pada sumber yang dimaksud.
  • Daftar Pustaka Berdasarkan Tahun Terbit: Jenis ini mengurutkan sumber berdasarkan tahun terbitnya, mulai dari tahun tertua hingga tahun terbaru. Contohnya:
    • Sumber yang diterbitkan pada tahun 1990 akan muncul di awal daftar.
    • Sumber yang diterbitkan pada tahun 2023 akan muncul di akhir daftar.

Tabel Perbandingan Jenis Daftar Pustaka

Jenis Daftar Pustaka Ciri-Ciri Contoh
Berdasarkan Urutan Abjad Diurutkan berdasarkan abjad nama penulis atau judul buku. Daftar pustaka yang berisi karya-karya ilmiah dengan nama penulis yang berbeda-beda, diurutkan berdasarkan abjad nama belakang penulis.
Berdasarkan Nomor Urut Diurutkan berdasarkan nomor urut sesuai kemunculan sumber dalam teks. Daftar pustaka yang berisi berbagai sumber yang dirujuk dalam teks, diberi nomor urut sesuai dengan urutan kemunculannya.
Berdasarkan Tahun Terbit Diurutkan berdasarkan tahun terbit, mulai dari tahun tertua hingga tahun terbaru. Daftar pustaka yang berisi berbagai sumber yang diterbitkan pada tahun yang berbeda, diurutkan berdasarkan tahun terbitnya.

Memilih Jenis Daftar Pustaka yang Tepat

Pilihan jenis daftar pustaka bergantung pada panduan penulisan yang digunakan. Setiap jurnal, institusi, atau organisasi memiliki pedoman penulisan yang berbeda. Pastikan kamu memilih jenis daftar pustaka yang sesuai dengan pedoman tersebut.

Contohnya, jika kamu menulis artikel ilmiah untuk jurnal tertentu, periksa pedoman penulisan jurnal tersebut. Jika pedomannya menyebutkan bahwa daftar pustaka harus diurutkan berdasarkan abjad, maka gunakan jenis daftar pustaka berdasarkan abjad. Jika pedomannya menyebutkan bahwa daftar pustaka harus diurutkan berdasarkan nomor urut, maka gunakan jenis daftar pustaka berdasarkan nomor urut.

Cara Membuat Daftar Pustaka dari Artikel: Cara Buat Daftar Pustaka Dari Artikel

Buat daftar pustaka yang rapi dan sesuai standar? Gak usah pusing, Sob! Buat daftar pustaka dari artikel ilmiah itu gampang kok, asal kamu tahu caranya. Daftar pustaka ini penting banget buat ngasih tahu sumber informasi yang kamu gunakan dalam artikel. Nggak cuma itu, daftar pustaka juga bisa dibilang bukti kredibilitas artikelmu, lho. Nah, biar kamu gak bingung, yuk simak langkah-langkahnya!

Langkah-langkah Membuat Daftar Pustaka dari Artikel Ilmiah

Buat daftar pustaka yang rapi dan sesuai standar? Gak usah pusing, Sob! Buat daftar pustaka dari artikel ilmiah itu gampang kok, asal kamu tahu caranya. Daftar pustaka ini penting banget buat ngasih tahu sumber informasi yang kamu gunakan dalam artikel. Nggak cuma itu, daftar pustaka juga bisa dibilang bukti kredibilitas artikelmu, lho. Nah, biar kamu gak bingung, yuk simak langkah-langkahnya!

  1. Kumpulkan Data Referensi: Pertama, kamu harus ngumpulin semua data referensi yang kamu gunakan dalam artikel. Data ini biasanya berupa nama penulis, judul artikel, nama jurnal, volume, nomor halaman, tahun terbit, dan URL jika artikelnya online.
  2. Pilih Format Daftar Pustaka: Ada banyak format daftar pustaka yang bisa kamu gunakan, contohnya MLA, APA, Chicago, dan Harvard. Pilihlah format yang sesuai dengan pedoman penulisan yang kamu gunakan. Format ini penting buat ngatur tata letak daftar pustaka.
  3. Susun Daftar Pustaka: Setelah kamu ngumpulin semua data referensi dan memilih format, sekarang saatnya kamu susun daftar pustaka. Urutkan daftar pustaka berdasarkan alfabet berdasarkan nama penulis. Jika penulisnya sama, urutkan berdasarkan tahun terbit.
  4. Periksa Kembali: Sebelum kamu selesai, jangan lupa buat ngecek kembali daftar pustaka yang udah kamu buat. Pastikan semua data referensi lengkap dan benar, dan formatnya sesuai dengan pedoman yang kamu gunakan.
Sudah Baca ini ?   Cara Menulis Daftar Pustaka Jurnal: Panduan Lengkap untuk Referensi yang Tepat

Diagram Alur Pembuatan Daftar Pustaka

Biar kamu lebih ngerti, yuk kita liat diagram alur pembuatan daftar pustaka:

Diagram Alur Pembuatan Daftar Pustaka

Diagram ini menunjukkan langkah-langkah yang harus kamu lakukan untuk membuat daftar pustaka yang benar. Mulai dari mengumpulkan data referensi, memilih format, menyusun daftar pustaka, dan mengecek kembali.

Contoh Cara Membuat Daftar Pustaka dengan Format MLA

Nah, biar kamu lebih paham, yuk kita liat contoh cara membuat daftar pustaka dengan format MLA. Misal, kamu mau nulis daftar pustaka untuk artikel dengan data berikut:

  • Penulis: John Smith
  • Judul Artikel: “The Impact of Social Media on Student Engagement”
  • Nama Jurnal: “Journal of Educational Technology”
  • Volume: 15
  • Nomor Halaman: 25-40
  • Tahun Terbit: 2020

Berikut contoh daftar pustaka dengan format MLA:

Smith, John. “The Impact of Social Media on Student Engagement.” Journal of Educational Technology, vol. 15, no. 1, 2020, pp. 25-40.

Gampang kan? Kamu tinggal masukkan data referensi ke dalam format yang sesuai. Semoga artikel ini bermanfaat buat kamu, ya! Jangan lupa buat ngecek kembali daftar pustaka yang udah kamu buat, dan pastikan formatnya sesuai dengan pedoman yang kamu gunakan.

Elemen Penting dalam Daftar Pustaka

Cara buat daftar pustaka dari artikel

Daftar pustaka adalah bagian penting dalam sebuah karya tulis ilmiah, karena berfungsi sebagai bukti kredibilitas dan transparansi penulis dalam menggunakan sumber referensi. Daftar pustaka menunjukkan sumber-sumber yang digunakan untuk mendukung argumen, data, dan informasi dalam karya tulis tersebut. Tanpa daftar pustaka, karya tulis ilmiah bisa dianggap tidak valid, karena tidak jelas dari mana penulis memperoleh informasi yang disajikan.

Daftar pustaka yang baik dan benar adalah yang memuat semua informasi penting tentang sumber referensi yang digunakan. Informasi tersebut mencakup elemen-elemen penting yang harus disertakan dalam daftar pustaka, sehingga pembaca dapat dengan mudah menemukan dan memverifikasi sumber referensi yang digunakan.

Elemen Penting dalam Daftar Pustaka

Berikut adalah elemen-elemen penting yang harus disertakan dalam daftar pustaka:

  • Nama Pengarang: Nama pengarang adalah informasi paling dasar dalam daftar pustaka. Nama ini penting untuk mengidentifikasi penulis atau editor dari sumber referensi.
  • Tahun Penerbitan: Tahun penerbitan menunjukkan kapan sumber referensi diterbitkan. Informasi ini penting untuk mengetahui relevansi dan kredibilitas sumber referensi, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan yang terus berkembang.
  • Judul Sumber Referensi: Judul sumber referensi memberikan gambaran singkat tentang isi sumber referensi. Informasi ini membantu pembaca untuk mengidentifikasi sumber referensi yang relevan dengan topik yang dibahas.
  • Penerbit: Penerbit adalah organisasi atau perusahaan yang menerbitkan sumber referensi. Informasi ini penting untuk mengetahui kredibilitas dan reputasi sumber referensi.
  • Kota Penerbitan: Kota penerbitan menunjukkan lokasi penerbit sumber referensi. Informasi ini berguna untuk mengidentifikasi lokasi sumber referensi.
  • Nomor Halaman: Nomor halaman menunjukkan halaman di mana informasi yang dirujuk dalam karya tulis ditemukan. Informasi ini sangat penting untuk membantu pembaca menemukan informasi yang dirujuk dengan mudah.

Contoh Elemen Penting dalam Daftar Pustaka

Berikut adalah tabel yang menunjukkan elemen penting daftar pustaka dan contohnya:

Elemen Penting Contoh
Nama Pengarang Smith, J.
Tahun Penerbitan 2023
Judul Sumber Referensi The Impact of Social Media on Mental Health
Penerbit Cambridge University Press
Kota Penerbitan Cambridge
Nomor Halaman 12-15

Peran Elemen Penting dalam Daftar Pustaka

Setiap elemen penting dalam daftar pustaka memiliki peran penting dalam memberikan informasi yang akurat tentang sumber referensi. Berikut adalah penjelasannya:

  • Nama Pengarang: Nama pengarang membantu pembaca untuk mengidentifikasi penulis atau editor dari sumber referensi. Informasi ini penting untuk mengetahui kredibilitas dan reputasi penulis.
  • Tahun Penerbitan: Tahun penerbitan menunjukkan kapan sumber referensi diterbitkan. Informasi ini penting untuk mengetahui relevansi dan kredibilitas sumber referensi, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan yang terus berkembang.
  • Judul Sumber Referensi: Judul sumber referensi memberikan gambaran singkat tentang isi sumber referensi. Informasi ini membantu pembaca untuk mengidentifikasi sumber referensi yang relevan dengan topik yang dibahas.
  • Penerbit: Penerbit adalah organisasi atau perusahaan yang menerbitkan sumber referensi. Informasi ini penting untuk mengetahui kredibilitas dan reputasi sumber referensi.
  • Kota Penerbitan: Kota penerbitan menunjukkan lokasi penerbit sumber referensi. Informasi ini berguna untuk mengidentifikasi lokasi sumber referensi.
  • Nomor Halaman: Nomor halaman menunjukkan halaman di mana informasi yang dirujuk dalam karya tulis ditemukan. Informasi ini sangat penting untuk membantu pembaca menemukan informasi yang dirujuk dengan mudah.

Aturan Penulisan Daftar Pustaka

Nggak cuma nulis isi artikel, tapi kamu juga harus nulis daftar pustaka, sob. Daftar pustaka ini penting banget buat ngasih tahu pembaca dari mana sumber informasi yang kamu gunakan. Biar nggak bingung, kita bahas aturan penulisannya, yuk!

Aturan Umum Penulisan Daftar Pustaka

Daftar pustaka biasanya ditulis di akhir artikel, dan diurutkan berdasarkan abjad penulis atau judul. Ada beberapa aturan umum yang harus kamu perhatikan, nih:

  • Konsisten: Gunakan format yang sama untuk semua sumber. Jangan gonta-ganti format di tengah jalan, ya.
  • Lengkap: Pastikan semua informasi penting tercantum, seperti nama penulis, judul, tahun terbit, penerbit, dan nomor halaman.
  • Akurat: Pastikan semua informasi yang kamu tulis benar dan sesuai dengan sumbernya.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka

Nah, sekarang kita bahas contoh penulisan daftar pustaka dengan format APA dan Chicago, ya.

Format APA

Format APA sering digunakan dalam bidang sosial dan humaniora. Berikut contoh penulisan daftar pustaka dengan format APA:

  • Buku
  • Sudarman, A. (2023). Metodologi Penelitian: Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Prenada Media.

  • Artikel Jurnal
  • Suryani, D., & Kurniawan, A. (2022). Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Kualitas Hubungan Interpersonal. Jurnal Komunikasi, 10(2), 123-145.

  • Website
  • Kompas.com. (2023, 25 Agustus). Kabar Baik! Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Capai 100 Juta Dosis. https://www.kompas.com/

Format Chicago

Format Chicago sering digunakan dalam bidang sejarah, sastra, dan seni. Berikut contoh penulisan daftar pustaka dengan format Chicago:

  • Buku
  • Sudarman, Ari. Metodologi Penelitian: Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Prenada Media, 2023.

  • Artikel Jurnal
  • Suryani, Dewi, and Asep Kurniawan. “Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Kualitas Hubungan Interpersonal.” Jurnal Komunikasi, vol. 10, no. 2, 2022, pp. 123-145.

  • Website
  • “Kabar Baik! Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Capai 100 Juta Dosis.” Kompas.com, 25 Agustus 2023, https://www.kompas.com/.

Perbedaan Aturan Penulisan Daftar Pustaka

Nah, biar lebih jelas, nih tabel yang menunjukkan perbedaan aturan penulisan daftar pustaka antar format:

Aturan Format APA Format Chicago
Urutan penulis Nama belakang, inisial. Nama depan, nama belakang.
Tahun terbit (Tahun). Tahun.
Judul buku Judul buku. Judul buku.
Penerbit Penerbit. Kota: Penerbit, Tahun.

Penggunaan Alat Bantu Pembuatan Daftar Pustaka

Buat daftar pustaka manual, terutama kalau sumbernya banyak, bisa bikin pusing tujuh keliling. Untungnya, zaman sekarang udah ada alat bantu yang bisa ngebantu kamu bikin daftar pustaka dengan cepat dan rapi. Siap-siap ngerasain betapa gampangnya ngatur sumber referensi kamu!

Alat Bantu Pembuatan Daftar Pustaka

Ada banyak alat bantu yang bisa kamu gunakan untuk membuat daftar pustaka. Beberapa yang populer dan sering digunakan, antara lain:

  • Zotero: Aplikasi gratis dan open-source yang bisa diakses di komputer dan browser. Zotero memudahkan kamu untuk mengoleksi, mengatur, dan membuat daftar pustaka dari berbagai sumber seperti jurnal, buku, dan website.
  • Mendeley: Platform berbasis cloud yang juga gratis dan menawarkan fitur kolaborasi. Mendeley memungkinkan kamu untuk mengelola referensi, berbagi catatan, dan membuat daftar pustaka dalam berbagai format.
  • EndNote: Aplikasi komersial yang menawarkan fitur lengkap untuk mengelola referensi dan membuat daftar pustaka. EndNote memiliki kemampuan sinkronisasi data antar perangkat dan integrasi dengan berbagai aplikasi lain.
  • Microsoft Word: Aplikasi pengolah kata yang sudah familiar ini juga punya fitur bawaan untuk membuat daftar pustaka. Kamu bisa menggunakan fitur ini untuk membuat daftar pustaka dengan format standar seperti APA, MLA, dan Chicago.
Sudah Baca ini ?   Cara Menulis Daftar Pustaka dari Web: Panduan Lengkap

Cara Menggunakan Zotero dan Mendeley

Zotero dan Mendeley punya cara kerja yang mirip, yaitu dengan mengintegrasikan diri ke dalam browser kamu. Kamu bisa mengunduh ekstensi Zotero atau Mendeley untuk browser yang kamu gunakan, seperti Chrome, Firefox, atau Safari. Setelah terpasang, kamu bisa mulai mengumpulkan referensi dari berbagai sumber.

Berikut cara menggunakan Zotero dan Mendeley:

  1. Instal Zotero atau Mendeley: Unduh dan instal Zotero atau Mendeley di komputer kamu.
  2. Instal Ekstensi Browser: Instal ekstensi Zotero atau Mendeley untuk browser yang kamu gunakan.
  3. Kumpulkan Referensi: Buka website atau dokumen yang berisi sumber referensi. Klik tombol Zotero atau Mendeley di browser kamu untuk menyimpan referensi tersebut ke dalam database kamu.
  4. Atur Referensi: Kamu bisa mengatur referensi yang sudah tersimpan di Zotero atau Mendeley berdasarkan judul, penulis, tahun terbit, dan kategori.
  5. Buat Daftar Pustaka: Saat kamu ingin membuat daftar pustaka, buka Zotero atau Mendeley. Pilih format daftar pustaka yang diinginkan, misalnya APA, MLA, atau Chicago. Zotero atau Mendeley akan otomatis membuat daftar pustaka berdasarkan referensi yang sudah kamu simpan.

Contoh Penggunaan Alat Bantu

Misalnya kamu ingin membuat daftar pustaka untuk artikel yang sedang kamu tulis. Kamu menemukan artikel yang relevan di website jurnal online. Kamu bisa menggunakan Zotero atau Mendeley untuk menyimpan referensi artikel tersebut. Setelah itu, kamu bisa mengedit informasi referensi dan menambahkannya ke daftar pustaka di artikel kamu.

Zotero dan Mendeley juga bisa membantu kamu untuk membuat daftar pustaka dari berbagai sumber lain, seperti buku, bab buku, makalah konferensi, dan website. Kamu bisa menambahkan referensi dari berbagai sumber ke dalam database Zotero atau Mendeley, dan kemudian menggabungkan semuanya ke dalam daftar pustaka yang rapi dan terstruktur.

7 Tips Membuat Daftar Pustaka yang Baik

Nggak cuma soal ngerjain tugas kuliah atau laporan, daftar pustaka juga penting buat menjaga kredibilitas dan integritas karya tulis kamu. Kenapa? Karena daftar pustaka ini kayak bukti kamu ngga asal comot informasi, tapi punya dasar yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan. Makanya, penting banget buat bikin daftar pustaka yang akurat, lengkap, dan konsisten.

1. Gunakan Format yang Tepat

Format daftar pustaka itu kayak aturan main yang harus kamu ikuti. Ada banyak format, kayak APA, MLA, Chicago, dan lain-lain. Yang penting, konsisten sama satu format yang kamu pilih. Nggak boleh bolak-balik, lho! Misalnya, kalau kamu pake format APA, semua sumber pustaka harus sesuai dengan aturan APA.

  • Gunakan software atau website pembuat daftar pustaka. Ada banyak tools online yang bisa bantu kamu buat daftar pustaka, kayak Zotero, Mendeley, atau CiteThisForMe. Tools ini bisa ngebantu ngatur sumber pustaka dan nge-generate format daftar pustaka secara otomatis.
  • Pastikan semua informasi lengkap. Nama penulis, judul buku/artikel, penerbit, tahun terbit, dan nomor halaman (jika ada) harus lengkap dan akurat. Jangan lupa untuk cek lagi sebelum kamu submit.
  • Buatlah daftar pustaka sesuai urutan alfabet. Ini memudahkan pembaca buat nyari sumber yang mereka butuhin.

2. Cek dan Revisi Daftar Pustaka

Bikin daftar pustaka itu kayak masak, butuh proses. Jangan langsung puas setelah bikin, tapi cek lagi deh satu-satu. Pastikan semua informasi benar dan lengkap.

  • Baca lagi semua sumber pustaka. Pastikan kamu ngerti isi dan relevansi sumber dengan isi tulisan kamu.
  • Bandingkan informasi dalam daftar pustaka dengan sumber aslinya. Ini untuk memastikan semua informasi benar dan lengkap.
  • Minta teman atau dosen untuk ngecek daftar pustaka kamu. Pandangan orang lain bisa ngasih kamu perspektif baru dan ngebantu kamu menemukan kesalahan.

3. Pastikan Sumber Pustaka Terpercaya

Gak semua informasi di internet bisa dipercaya, lho! Pastikan kamu ngambil informasi dari sumber yang terpercaya, kayak buku, jurnal ilmiah, website resmi, atau sumber akademis lainnya.

  • Perhatikan nama penulis atau lembaga yang menerbitkan sumber. Apakah mereka punya kredibilitas di bidang yang kamu bahas?
  • Cek tanggal publikasi sumber. Informasi yang lebih baru biasanya lebih akurat.
  • Perhatikan domain website. Apakah website tersebut punya domain resmi, kayak .edu, .gov, atau .org?

4. Hindari Plagiarisme, Cara buat daftar pustaka dari artikel

Plagiarisme itu kayak mencontek, lho! Nggak boleh asal copas informasi tanpa ngasih sumber. Kamu harus menulis ulang dengan kata-kata kamu sendiri dan ngasih sumbernya.

  • Gunakan tools pengecek plagiarisme. Ada banyak tools online yang bisa ngebantu kamu ngecek plagiarisme, kayak Grammarly atau Turnitin.
  • Buat catatan saat kamu baca sumber pustaka. Catat poin-poin penting, ide, dan kutipan yang ingin kamu gunakan.
  • Gunakan kutipan dan catatan kaki dengan benar. Kutipan langsung harus diberi tanda kutip dan disertai nomor halaman.

5. Perhatikan Etika dan Integritas

Bikin daftar pustaka itu bukan cuma soal teknis, tapi juga soal etika. Kamu harus jujur dan bertanggung jawab dalam menggunakan sumber pustaka.

  • Hindari manipulasi data atau informasi. Jangan ubah atau manipulasi data dari sumber pustaka untuk mendukung argumen kamu.
  • Berikan kredit kepada penulis asli. Jangan lupa untuk ngasih kredit kepada penulis asli dengan mencantumkan nama mereka di daftar pustaka.
  • Hindari penggunaan sumber pustaka yang tidak relevan. Pastikan semua sumber pustaka yang kamu gunakan benar-benar relevan dengan topik yang kamu bahas.

6. Perhatikan Konsistensi

Konsistensi itu penting dalam daftar pustaka. Kamu harus konsisten dalam penggunaan format, penulisan, dan tata letak.

  • Gunakan satu format yang sama untuk semua sumber pustaka. Jangan bolak-balik antara format APA dan MLA.
  • Perhatikan penggunaan huruf kapital, tanda baca, dan spasi.
  • Gunakan tata letak yang sama untuk semua entri dalam daftar pustaka.

7. Gunakan Daftar Pustaka sebagai Alat

Daftar pustaka itu bukan cuma syarat tugas, tapi juga alat bantu buat kamu ngembangin pengetahuan dan penelitian.

  • Gunakan daftar pustaka sebagai sumber inspirasi buat penelitian kamu.
  • Manfaatkan daftar pustaka buat ngembangin argumen dan analisis kamu.
  • Gunakan daftar pustaka buat ngecek kredibilitas sumber informasi.

Contoh Daftar Pustaka dari Artikel

Nggak cuma isi artikel yang penting, daftar pustaka juga punya peran penting buat kredibilitas artikel kamu. Bayangin aja, kalau kamu nulis artikel tentang manfaat olahraga, tapi nggak ada sumber yang jelas, siapa yang bakal percaya sama kamu? Makanya, daftar pustaka ini kayak “jalan tol” buat pembaca buat ngecek sumber informasi yang kamu pakai.

Nggak cuma jago ngetik, kamu juga harus jago ngatur sumber referensi. Kayak lagi bikin daftar pustaka dari artikel, kan butuh ketelitian. Nah, kalau lagi pusing karena nggak sengaja ngeblokir kontak penting di WhatsApp, tenang! Kamu bisa langsung cek cara menghapus daftar blokir di wa biar nggak kehilangan informasi penting.

Setelah kontak kembali aktif, kamu bisa lanjut lagi fokus ngerjain daftar pustaka, deh.

Nah, buat ngasih kamu gambaran, berikut ini contoh daftar pustaka yang lengkap dan benar dari berbagai jenis sumber, mulai dari buku, jurnal, sampai website.

Contoh Daftar Pustaka dari Artikel Ilmiah

Daftar pustaka dari artikel ilmiah biasanya punya format yang lebih formal. Biasanya, penulisan daftar pustaka ini mengikuti pedoman tertentu, seperti APA (American Psychological Association) atau MLA (Modern Language Association). Nah, berikut contoh daftar pustaka yang mengikuti pedoman APA:

  • Buku
  • Suyanto, A. (2019). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Deepublish.

  • Jurnal
  • Rahmawati, D., & Supriadi, A. (2020). Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2(1), 1-10.

  • Website
  • Kementerian Kesehatan RI. (2021). Panduan Pencegahan COVID-19. https://www.kemkes.go.id/ (Diakses pada 10 Mei 2023).

Aturan Penulisan Daftar Pustaka

Ada beberapa aturan yang harus kamu perhatikan dalam menulis daftar pustaka, lho. Aturan ini bertujuan buat ngasih struktur yang rapi dan memudahkan pembaca buat ngecek sumber yang kamu pakai.

  1. Urutan Penulisan
  2. Urutan penulisan daftar pustaka biasanya berdasarkan abjad, berdasarkan nama penulis pertama. Kalau nama penulisnya sama, urutkan berdasarkan tahun terbit.

  3. Penulisan Nama Penulis
  4. Nama penulis ditulis dengan nama belakang di depan, diikuti nama depan. Contohnya: Suyanto, A.

  5. Judul
  6. Judul buku atau artikel ditulis dengan huruf miring (italic). Kalau judul website, ditulis dengan huruf biasa.

  7. Tahun Terbit
  8. Tahun terbit ditulis dalam kurung, setelah nama penulis.

  9. Penerbit
  10. Penerbit ditulis setelah judul buku, dan diikuti tempat terbit.

  11. Nomor Jurnal
  12. Nomor jurnal ditulis setelah judul jurnal, dan diikuti volume dan nomor edisi.

  13. Halaman
  14. Halaman ditulis setelah judul jurnal, dan diikuti nomor halaman awal dan akhir.

  15. URL
  16. URL ditulis setelah judul website, dan diikuti tanggal akses.

Sudah Baca ini ?   Mendeley: Cara Mudah Mengatur Daftar Pustaka

Contoh Daftar Pustaka dari Berbagai Sumber

Nah, biar kamu makin paham, berikut ini contoh daftar pustaka dari berbagai jenis sumber:

  • Buku
  • Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

  • Jurnal
  • Prasetyo, B., & Setyaningsih, S. (2022). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan pada Restoran. Jurnal Manajemen Bisnis, 10(2), 125-135.

  • Website
  • Badan Pusat Statistik. (2023). Data Demografi Indonesia. https://www.bps.go.id/ (Diakses pada 15 Mei 2023).

  • Artikel Online
  • Sari, D. (2023). 5 Tips Jitu Memulai Bisnis Online. https://www.hipwee.com/ (Diakses pada 20 Mei 2023).

  • E-book
  • Ismail, M. (2020). Marketing Digital untuk UMKM. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. (E-book)

  • Video Youtube
  • Khan Academy. (2021). Introduction to Statistics. https://www.youtube.com/watch?v=xxxx (Diakses pada 25 Mei 2023).

Kesalahan Umum dalam Pembuatan Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah bagian penting dari karya tulis ilmiah, karena menunjukkan sumber informasi yang kamu gunakan dalam penelitian. Daftar pustaka yang benar dan lengkap menunjukkan kredibilitas dan integritas penulis. Tapi, sayangnya, banyak orang masih melakukan kesalahan dalam membuat daftar pustaka.

Nah, daripada kamu salah lagi dan lagi, yuk kita bahas 9 kesalahan umum dalam pembuatan daftar pustaka dan bagaimana cara menghindarinya!

Kesalahan dalam Format Penulisan

Format penulisan daftar pustaka sangat beragam, tergantung pada pedoman yang kamu gunakan. Misalnya, ada pedoman Chicago, APA, MLA, dan masih banyak lagi. Kesalahan dalam format penulisan daftar pustaka bisa membuat karya tulismu terlihat kurang profesional dan bahkan bisa dianggap plagiarisme.

  • Kesalahan: Tidak konsisten dalam penggunaan huruf kapital, spasi, dan tanda baca.
  • Contoh: Judul buku ditulis dengan huruf kapital semua, tetapi judul artikel ditulis dengan huruf kecil semua.
  • Cara Menghindari: Pastikan kamu konsisten dalam penggunaan format penulisan sesuai dengan pedoman yang kamu gunakan.
  • Kesalahan: Tidak menuliskan informasi yang lengkap, seperti nama penulis, tahun terbit, dan nama penerbit.
  • Contoh: Hanya menuliskan judul buku dan nama penulis, tanpa tahun terbit atau nama penerbit.
  • Cara Menghindari: Pastikan kamu menuliskan semua informasi yang diperlukan sesuai dengan pedoman yang kamu gunakan.

Kesalahan dalam Penulisan Judul

Penulisan judul dalam daftar pustaka juga harus mengikuti pedoman tertentu. Kesalahan dalam penulisan judul bisa membuat daftar pustaka kamu terlihat kurang profesional dan bahkan bisa dianggap plagiarisme.

  • Kesalahan: Tidak menuliskan judul dengan benar, misalnya menggunakan tanda kutip yang salah atau tidak menuliskan judul lengkap.
  • Contoh: Judul buku ditulis dengan tanda kutip, padahal seharusnya tidak menggunakan tanda kutip.
  • Cara Menghindari: Pastikan kamu menuliskan judul dengan benar sesuai dengan pedoman yang kamu gunakan.
  • Kesalahan: Tidak menuliskan judul dengan benar, misalnya menggunakan tanda kutip yang salah atau tidak menuliskan judul lengkap.
  • Contoh: Judul buku ditulis dengan tanda kutip, padahal seharusnya tidak menggunakan tanda kutip.
  • Cara Menghindari: Pastikan kamu menuliskan judul dengan benar sesuai dengan pedoman yang kamu gunakan.

Kesalahan dalam Penulisan Nama Penulis

Penulisan nama penulis dalam daftar pustaka juga harus mengikuti pedoman tertentu. Kesalahan dalam penulisan nama penulis bisa membuat daftar pustaka kamu terlihat kurang profesional dan bahkan bisa dianggap plagiarisme.

  • Kesalahan: Tidak menuliskan nama penulis dengan benar, misalnya menuliskan nama depan terlebih dahulu atau menuliskan nama keluarga dengan inisial.
  • Contoh: Nama penulis ditulis “John Doe”, padahal seharusnya “Doe, John”.
  • Cara Menghindari: Pastikan kamu menuliskan nama penulis dengan benar sesuai dengan pedoman yang kamu gunakan.
  • Kesalahan: Tidak menuliskan nama penulis dengan benar, misalnya menuliskan nama depan terlebih dahulu atau menuliskan nama keluarga dengan inisial.
  • Contoh: Nama penulis ditulis “John Doe”, padahal seharusnya “Doe, John”.
  • Cara Menghindari: Pastikan kamu menuliskan nama penulis dengan benar sesuai dengan pedoman yang kamu gunakan.

Kesalahan dalam Penulisan Tahun Terbit

Penulisan tahun terbit dalam daftar pustaka juga harus mengikuti pedoman tertentu. Kesalahan dalam penulisan tahun terbit bisa membuat daftar pustaka kamu terlihat kurang profesional dan bahkan bisa dianggap plagiarisme.

  • Kesalahan: Tidak menuliskan tahun terbit dengan benar, misalnya menuliskan tahun terbit dengan format yang salah atau tidak menuliskan tahun terbit sama sekali.
  • Contoh: Tahun terbit ditulis “2020”, padahal seharusnya “2020”.
  • Cara Menghindari: Pastikan kamu menuliskan tahun terbit dengan benar sesuai dengan pedoman yang kamu gunakan.
  • Kesalahan: Tidak menuliskan tahun terbit dengan benar, misalnya menuliskan tahun terbit dengan format yang salah atau tidak menuliskan tahun terbit sama sekali.
  • Contoh: Tahun terbit ditulis “2020”, padahal seharusnya “2020”.
  • Cara Menghindari: Pastikan kamu menuliskan tahun terbit dengan benar sesuai dengan pedoman yang kamu gunakan.

Kesalahan dalam Penulisan Nomor Halaman

Penulisan nomor halaman dalam daftar pustaka juga harus mengikuti pedoman tertentu. Kesalahan dalam penulisan nomor halaman bisa membuat daftar pustaka kamu terlihat kurang profesional dan bahkan bisa dianggap plagiarisme.

  • Kesalahan: Tidak menuliskan nomor halaman dengan benar, misalnya menuliskan nomor halaman dengan format yang salah atau tidak menuliskan nomor halaman sama sekali.
  • Contoh: Nomor halaman ditulis “hal. 1-10”, padahal seharusnya “pp. 1-10”.
  • Cara Menghindari: Pastikan kamu menuliskan nomor halaman dengan benar sesuai dengan pedoman yang kamu gunakan.
  • Kesalahan: Tidak menuliskan nomor halaman dengan benar, misalnya menuliskan nomor halaman dengan format yang salah atau tidak menuliskan nomor halaman sama sekali.
  • Contoh: Nomor halaman ditulis “hal. 1-10”, padahal seharusnya “pp. 1-10”.
  • Cara Menghindari: Pastikan kamu menuliskan nomor halaman dengan benar sesuai dengan pedoman yang kamu gunakan.

Kesalahan dalam Penulisan URL

Penulisan URL dalam daftar pustaka juga harus mengikuti pedoman tertentu. Kesalahan dalam penulisan URL bisa membuat daftar pustaka kamu terlihat kurang profesional dan bahkan bisa dianggap plagiarisme.

  • Kesalahan: Tidak menuliskan URL dengan benar, misalnya menuliskan URL dengan format yang salah atau tidak menuliskan URL sama sekali.
  • Contoh: URL ditulis “www.google.com”, padahal seharusnya “https://www.google.com”.
  • Cara Menghindari: Pastikan kamu menuliskan URL dengan benar sesuai dengan pedoman yang kamu gunakan.
  • Kesalahan: Tidak menuliskan URL dengan benar, misalnya menuliskan URL dengan format yang salah atau tidak menuliskan URL sama sekali.
  • Contoh: URL ditulis “www.google.com”, padahal seharusnya “https://www.google.com”.
  • Cara Menghindari: Pastikan kamu menuliskan URL dengan benar sesuai dengan pedoman yang kamu gunakan.

Kesalahan dalam Penulisan DOI

Penulisan DOI dalam daftar pustaka juga harus mengikuti pedoman tertentu. Kesalahan dalam penulisan DOI bisa membuat daftar pustaka kamu terlihat kurang profesional dan bahkan bisa dianggap plagiarisme.

  • Kesalahan: Tidak menuliskan DOI dengan benar, misalnya menuliskan DOI dengan format yang salah atau tidak menuliskan DOI sama sekali.
  • Contoh: DOI ditulis “10.1007/s11274-019-02760-x”, padahal seharusnya “doi:10.1007/s11274-019-02760-x”.
  • Cara Menghindari: Pastikan kamu menuliskan DOI dengan benar sesuai dengan pedoman yang kamu gunakan.
  • Kesalahan: Tidak menuliskan DOI dengan benar, misalnya menuliskan DOI dengan format yang salah atau tidak menuliskan DOI sama sekali.
  • Contoh: DOI ditulis “10.1007/s11274-019-02760-x”, padahal seharusnya “doi:10.1007/s11274-019-02760-x”.
  • Cara Menghindari: Pastikan kamu menuliskan DOI dengan benar sesuai dengan pedoman yang kamu gunakan.

Kesalahan dalam Penulisan Kutipan

Penulisan kutipan dalam daftar pustaka juga harus mengikuti pedoman tertentu. Kesalahan dalam penulisan kutipan bisa membuat daftar pustaka kamu terlihat kurang profesional dan bahkan bisa dianggap plagiarisme.

  • Kesalahan: Tidak menuliskan kutipan dengan benar, misalnya menuliskan kutipan dengan format yang salah atau tidak menuliskan kutipan sama sekali.
  • Contoh: Kutipan ditulis “Menurut penelitian, ….”, padahal seharusnya “Menurut penelitian (Nama Penulis, Tahun Terbit), ….”.
  • Cara Menghindari: Pastikan kamu menuliskan kutipan dengan benar sesuai dengan pedoman yang kamu gunakan.
  • Kesalahan: Tidak menuliskan kutipan dengan benar, misalnya menuliskan kutipan dengan format yang salah atau tidak menuliskan kutipan sama sekali.
  • Contoh: Kutipan ditulis “Menurut penelitian, ….”, padahal seharusnya “Menurut penelitian (Nama Penulis, Tahun Terbit), ….”.
  • Cara Menghindari: Pastikan kamu menuliskan kutipan dengan benar sesuai dengan pedoman yang kamu gunakan.

Akhir Kata

Nah, sekarang kamu sudah tahu cara membuat daftar pustaka yang benar dan lengkap dari artikel. Ingat, daftar pustaka bukan hanya sekadar daftar buku, tapi juga cerminan integritas dan kredibilitas dalam penulisan ilmiah. Dengan memahami cara membuat daftar pustaka yang baik, kamu bisa membuat karya tulis ilmiah yang lebih berkualitas dan terhindar dari plagiarisme. Selamat mencoba dan semoga sukses!