Cara mengisi daftar riwayat hidup lamaran kerja – Pernah merasa bingung saat mengisi daftar riwayat hidup? Tenang, kamu nggak sendirian! Nggak cuma soal format, tapi juga apa yang harus ditulis di sana. Nah, artikel ini bakal jadi panduan lengkap buat kamu yang ingin membuat CV yang ciamik dan bikin HRD langsung kepincut. Siap-siap pikat perusahaan impianmu!
Dari struktur yang tepat, informasi pribadi yang menarik, hingga tips menulis pengalaman kerja yang memikat, semua akan dibahas di sini. Simak baik-baik, karena CV yang oke bisa jadi tiket masukmu ke dunia kerja!
Memahami Struktur Daftar Riwayat Hidup
Nggak bisa dipungkiri, daftar riwayat hidup (CV) adalah gerbang pertama untuk masuk ke dunia kerja. Kenapa? Karena CV adalah surat pengantar diri yang memperkenalkan kamu kepada calon perusahaan. Tapi, bukan berarti kamu harus menulis CV sedetail mungkin. Ingat, CV yang baik adalah yang jelas, ringkas, dan fokus pada poin-poin penting yang relevan dengan pekerjaan yang kamu inginkan. Nah, sebelum kamu mulai menulis, yuk, pahami dulu struktur CV yang umum digunakan di Indonesia!
Format Umum Daftar Riwayat Hidup
Format CV yang umum digunakan di Indonesia biasanya terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu:
- Identitas Diri: Bagian ini berisi data diri kamu seperti nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan email. Pastikan informasi ini akurat dan mudah dihubungi.
- Riwayat Pendidikan: Uraikan pendidikan formal yang kamu miliki, mulai dari jenjang pendidikan terendah hingga tertinggi. Sebutkan nama institusi, jurusan, dan tahun kelulusan.
- Pengalaman Kerja: Bagian ini mencantumkan pengalaman kerja yang relevan dengan pekerjaan yang kamu inginkan. Sebutkan nama perusahaan, posisi, dan periode kerja. Uraikan juga tugas dan tanggung jawab yang kamu emban.
- Keahlian dan Sertifikat: Tuliskan keahlian dan sertifikat yang kamu miliki. Misalnya, kemampuan dalam menggunakan software tertentu, bahasa asing, atau sertifikat profesi.
- Kemampuan dan Minat: Bagian ini menunjukkan minat dan kemampuan kamu di luar bidang akademis. Misalnya, kamu bisa tuliskan hobi, organisasi, atau kegiatan lain yang menunjukkan karakter dan potensi kamu.
- Referensi: Bagian ini berisi informasi kontak orang yang dapat memberikan rekomendasi tentang kamu. Sebaiknya cantumkan nama, jabatan, dan kontak orang tersebut.
Contoh Struktur Daftar Riwayat Hidup
Sebagai gambaran, berikut contoh struktur CV yang baik dan rapi:
Format | Contoh Isi | Penjelasan Singkat |
---|---|---|
Identitas Diri | Nama Lengkap: [Nama Lengkap]
Alamat: [Alamat] Nomor Telepon: [Nomor Telepon] Email: [Email] |
Cantumkan informasi kontak yang mudah dihubungi. |
Riwayat Pendidikan | 2017 – 2021: S1 Teknik Informatika, Universitas [Nama Universitas]
2013 – 2017: SMA [Nama SMA] 2010 – 2013: SMP [Nama SMP] 2007 – 2010: SD [Nama SD] |
Sebutkan pendidikan formal dari yang tertinggi hingga terendah. |
Pengalaman Kerja | 2022 – Sekarang: [Nama Perusahaan], [Posisi]
[Uraian singkat tugas dan tanggung jawab] 2021 – 2022: [Nama Perusahaan], [Posisi] [Uraian singkat tugas dan tanggung jawab] |
Uraikan pengalaman kerja yang relevan dengan pekerjaan yang kamu inginkan. |
Keahlian dan Sertifikat | Keahlian: – [Keahlian 1] – [Keahlian 2] – [Keahlian 3] Sertifikat: – [Sertifikat 1] – [Sertifikat 2] |
Cantumkan keahlian dan sertifikat yang mendukung pekerjaan yang kamu inginkan. |
Kemampuan dan Minat | Kemampuan: – [Kemampuan 1] – [Kemampuan 2] Minat: – [Minat 1] – [Minat 2] |
Tunjukkan karakter dan potensi kamu di luar bidang akademis. |
Referensi | [Nama Referensi], [Jabatan], [Kontak]
[Nama Referensi], [Jabatan], [Kontak] |
Sebutkan nama, jabatan, dan kontak orang yang dapat memberikan rekomendasi tentang kamu. |
Menyusun Informasi Pribadi
Oke, sekarang kita masuk ke bagian penting yang pertama, yaitu informasi pribadi. Bagian ini adalah identitas diri kamu yang akan menjadi jembatan pertama buat HRD mengenal kamu. Jadi, pastikan semua informasi yang kamu tulis benar dan lengkap, ya. Penting banget, lho, karena dari sini HRD bisa tahu kamu orangnya gimana, dan bisa dihubungi kapan aja.
Nama Lengkap
Nama lengkap ini adalah identitas utama kamu. Pastikan kamu menulis nama lengkap sesuai dengan identitas resmi yang ada di KTP. Tidak perlu dipersingkat atau disingkat, ya. Contohnya, kalau nama lengkap kamu “Muhammad Arif Rahman”, tulis saja seperti itu. Jangan disingkat menjadi “M. Arif Rahman” atau “Arif Rahman”. Tujuannya, agar HRD tidak bingung dan bisa langsung tahu siapa kamu.
Alamat
Selanjutnya, alamat. Alamat yang kamu tulis haruslah alamat tempat tinggal kamu saat ini. Jangan lupa untuk menyertakan kode pos, ya. Contohnya, “Jl. Mawar No. 12, RT 01/RW 02, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat 10510”. Dengan begitu, HRD bisa tahu kamu tinggal di mana dan mudah menemukan alamat kamu kalau memang diperlukan.
Nomor Telepon, Cara mengisi daftar riwayat hidup lamaran kerja
Nomor telepon ini adalah kontak utama yang akan digunakan HRD untuk menghubungi kamu. Pastikan kamu menulis nomor telepon yang aktif dan bisa dihubungi dengan mudah. Jangan lupa untuk menyertakan kode area, ya. Contohnya, “+628123456789”.
- Sebaiknya, kamu gunakan nomor telepon yang bisa dihubungi kapan saja, baik lewat telepon maupun pesan singkat.
- Hindari menggunakan nomor telepon yang sulit dihubungi atau jarang diaktifkan, karena akan menyulitkan HRD untuk menghubungi kamu.
- Kamu juga bisa mencantumkan nomor telepon lain, seperti nomor telepon rumah atau nomor telepon kantor, jika memang ada.
Alamat Email
Alamat email kamu adalah media komunikasi kedua setelah nomor telepon. Pastikan kamu menulis alamat email yang aktif dan kamu gunakan untuk berkomunikasi. Hindari menggunakan alamat email yang jarang kamu cek atau sudah tidak aktif, karena akan membuat kamu kehilangan informasi penting dari HRD.
- Pilih alamat email yang profesional dan mudah diingat.
- Contohnya, kamu bisa menggunakan alamat email dengan format “[email protected]” atau “[email protected]”.
- Hindari menggunakan alamat email yang tidak profesional, seperti “[email protected]” atau “[email protected]”.
Nah, informasi pribadi yang lengkap dan akurat akan mempermudah HRD untuk mengenal kamu dan menghubungi kamu. Jangan sampai kamu kehilangan kesempatan karena informasi pribadi yang kurang lengkap atau salah, ya!
Menampilkan Riwayat Pendidikan
Oke, sekarang kita masuk ke bagian penting nih, yaitu riwayat pendidikan. Bagian ini nih yang bakal ngasih gambaran tentang perjalanan belajar kamu dan seberapa siap kamu untuk ngejar karir impianmu. Biar makin mantap, yuk kita bahas bareng-bareng gimana caranya nulis riwayat pendidikan yang oke punya.
Menuliskan Riwayat Pendidikan Secara Kronologis
Nulis riwayat pendidikan itu kayak lagi ngebikin timeline perjalanan belajar kamu. Yang paling penting adalah urutannya, alias kronologis. Mulai dari yang terakhir kamu selesaikan, baru deh ke atas. Jadi, kalau kamu lagi ngelanjutin S2, ya tulis dulu S2-nya, baru deh S1-nya, dan seterusnya. Ini bakal ngasih gambaran yang jelas tentang progress belajar kamu.
Contoh Penulisan Nama Sekolah, Jurusan, dan Tahun Kelulusan
Biar lebih gampang, nih contohnya:
- S2: Magister Manajemen, Universitas Indonesia, 2023
- S1: Sarjana Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, 2021
- SMA: SMA Negeri 1 Jakarta, 2018
- SMP: SMP Negeri 2 Jakarta, 2015
- SD: SD Negeri 3 Jakarta, 2012
Mencantumkan Prestasi Akademik
Nah, kalau kamu punya prestasi akademik yang keren, jangan sungkan buat nulisnya di sini. Prestasi ini bisa jadi nilai plus buat kamu. Misalnya, kamu pernah jadi juara olimpiade, punya IPK tinggi, atau punya sertifikat kursus yang relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar. Nulis prestasi ini bisa ngebuat CV kamu makin menarik, lho.
Gimana cara nulisnya? Gampang banget. Kamu bisa tambahin di bawah nama sekolah, jurusan, dan tahun kelulusan. Contohnya:
- S1: Sarjana Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, 2021
- IPK: 3.85
- Juara 1 Lomba Debat Ekonomi Nasional 2020
Ingat, jangan lupa untuk menyesuaikan dengan format CV yang kamu pakai. Ada beberapa format CV yang bisa kamu pilih, mulai dari format yang simpel sampai yang lebih formal. Pastikan kamu pilih format yang paling pas buat kamu dan yang paling sesuai dengan pekerjaan yang kamu lamar.
Menyusun Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja adalah bagian penting dalam CV, karena menunjukkan kemampuan dan keahlian yang kamu miliki. Cara kamu menyusunnya bisa jadi kunci untuk mendapatkan perhatian recruiter. Pastikan pengalaman kerja yang kamu tulis jelas, detail, dan relevan dengan posisi yang kamu inginkan.
Mencantumkan Pengalaman Kerja dengan Jelas dan Detail
Ketika menulis pengalaman kerja, jangan hanya sebutkan nama perusahaan dan posisi yang pernah kamu pegang. Uraikan juga tugas dan tanggung jawab yang kamu lakukan di sana. Semakin detail deskripsi yang kamu berikan, semakin jelas recruiter memahami kemampuan kamu. Misalnya, jika kamu pernah menjadi asisten marketing, jelaskan apa saja tugas yang kamu lakukan, seperti:
- Membuat konten media sosial
- Mengelola website perusahaan
- Menyusun laporan penjualan
- Melakukan riset pasar
Contoh Penulisan Nama Perusahaan, Posisi, dan Deskripsi Tugas
Berikut adalah contoh penulisan pengalaman kerja yang efektif:
[Nama Perusahaan] | [Posisi] | [Tahun]
[Tuliskan deskripsi tugas dan tanggung jawab kamu di sini. Berikan contoh konkret dan kuantifikasi pencapaian jika memungkinkan. Misalnya, “Meningkatkan engagement media sosial perusahaan sebesar 20% dalam waktu 3 bulan”.]
Mencantumkan Pencapaian dan Hasil Kerja yang Signifikan
Tidak cukup hanya menuliskan tugas yang kamu lakukan. Tunjukkan juga pencapaian dan hasil kerja yang signifikan selama kamu bekerja di perusahaan tersebut. Misalnya, jika kamu berhasil meningkatkan penjualan perusahaan, sebutkan persentase peningkatannya. Atau, jika kamu berhasil menyelesaikan proyek penting, sebutkan apa saja manfaatnya bagi perusahaan.
- Contoh: “Meningkatkan penjualan produk A sebesar 15% dalam 6 bulan.”
- Contoh: “Membangun sistem CRM baru yang berhasil meningkatkan efisiensi operasional tim marketing sebesar 30%.”
Mencantumkan pencapaian dan hasil kerja yang signifikan membuat CV kamu lebih menarik dan meyakinkan recruiter bahwa kamu adalah kandidat yang berkualitas.
Menampilkan Keahlian dan Kemampuan
Nah, sekarang kita masuk ke bagian yang penting banget nih, yaitu menunjukkan keahlian dan kemampuan kamu di CV. Ini bagaikan panggung untuk kamu unjuk gigi, biar perusahaan tau kalau kamu punya skill yang mereka cari. Penting banget untuk menunjukkan keahlian yang relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar, ya! Biar perusahaan nggak bingung, kamu kan lagi ngelamar kerja, bukan mau ngasih tahu semua keahlianmu yang gak nyambung.
Menuliskan Keahlian yang Relevan
Ketika menuliskan keahlian, jangan asal tulis ya! Pikirkan dengan matang, keahlian apa yang kamu punya yang bisa membantu kamu sukses di pekerjaan ini? Misalnya, kamu ngelamar jadi programmer, berarti keahlian coding kamu yang jadi sorotan. Tapi kalau kamu ngelamar jadi marketing, keahlian komunikasi dan presentasi kamu yang jadi senjata andalan.
Keahlian bisa dibagi jadi beberapa kategori, nih:
- Keahlian Teknis: Keahlian yang spesifik dan bisa diukur, contohnya:
- Menguasai bahasa pemrograman seperti Python, Java, C++, Javascript, PHP, dll.
- Mampu menggunakan software desain seperti Adobe Photoshop, Illustrator, Corel Draw, dll.
- Menguasai aplikasi pengolah data seperti Microsoft Excel, SPSS, R, dll.
- Keahlian Bahasa Asing: Contohnya:
- Menguasai Bahasa Inggris, baik lisan maupun tulisan, dengan kemampuan fluent atau proficient.
- Mampu berkomunikasi dalam bahasa Mandarin, Jepang, Korea, atau bahasa asing lainnya.
- Keahlian Soft Skill: Keahlian yang lebih bersifat personal, contohnya:
- Kemampuan komunikasi yang baik, baik lisan maupun tulisan.
- Kemampuan bekerja sama dalam tim.
- Kemampuan memecahkan masalah.
- Kemampuan beradaptasi dengan cepat.
- Kemampuan berpikir kritis.
Contoh Penulisan Keahlian
Nah, gimana cara nulis keahlian di CV? Kamu bisa menggunakan format seperti ini:
- Keahlian Teknis:
- Menguasai bahasa pemrograman Python, Java, dan C++.
- Mampu menggunakan software desain Adobe Photoshop dan Illustrator.
- Mahir dalam menggunakan Microsoft Excel untuk analisis data.
- Bahasa Asing:
- Menguasai Bahasa Inggris dengan kemampuan fluent, baik lisan maupun tulisan.
- Mampu berkomunikasi dalam Bahasa Mandarin.
- Soft Skill:
- Memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan mudah beradaptasi.
- Dapat bekerja sama dalam tim dengan efektif.
- Memiliki kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah.
Mencantumkan Sertifikat atau Pelatihan
Jangan lupa untuk mencantumkan sertifikat atau pelatihan yang mendukung keahlian kamu! Ini bisa jadi bukti nyata kalau kamu serius dalam mengembangkan diri dan punya skill yang dibutuhkan perusahaan. Sertifikat dan pelatihan ini bisa jadi poin plus yang bikin CV kamu makin menonjol.
Contoh penulisan:
- Sertifikat Certified Scrum Master (CSM).
- Sertifikat Google Analytics Individual Qualification (GAIQ).
- Sertifikat Microsoft Office Specialist (MOS).
- Pelatihan Digital Marketing di Kampus Merdeka.
- Pelatihan Public Speaking di lembaga pelatihan.
Menyertakan Informasi Tambahan
Selain informasi standar yang ada di CV, kamu juga bisa menambahkan informasi tambahan yang bisa bikin CV kamu makin menarik. Informasi ini bisa jadi nilai plus dan bisa ngebantu kamu dilirik sama perusahaan.
Minat dan Hobi
Mencantumkan minat dan hobi bisa nunjukin sisi lain dari diri kamu yang gak cuma fokus di pekerjaan. Tapi, jangan asal nulis ya! Pastikan minat dan hobi kamu relevan sama pekerjaan yang dilamar.
- Contoh: Kalau kamu ngelamar pekerjaan di bidang marketing, kamu bisa nulis minat kamu di bidang fotografi atau videografi. Ini bisa nunjukin bahwa kamu punya kemampuan kreatif dan bisa ngebuat konten yang menarik.
- Contoh: Kalau kamu ngelamar pekerjaan di bidang IT, kamu bisa nulis minat kamu di bidang coding atau game development. Ini bisa nunjukin bahwa kamu punya passion di bidang teknologi dan terus belajar.
Informasi Tambahan Lainnya
Selain minat dan hobi, kamu juga bisa nulis informasi tambahan lainnya yang bisa ngebantu kamu dilirik sama perusahaan. Misalnya:
- Sertifikat dan pelatihan: Tulis sertifikat dan pelatihan yang relevan sama pekerjaan yang kamu lamar. Misalnya, kalau kamu ngelamar pekerjaan di bidang keuangan, kamu bisa nulis sertifikat Certified Financial Planner (CFP).
- Keahlian dan kemampuan: Tulis keahlian dan kemampuan yang kamu miliki yang relevan sama pekerjaan yang kamu lamar. Misalnya, kalau kamu ngelamar pekerjaan di bidang desain, kamu bisa nulis keahlian kamu di Adobe Photoshop dan Illustrator.
- Pengalaman organisasi: Tulis pengalaman kamu di organisasi atau komunitas. Misalnya, kalau kamu ngelamar pekerjaan di bidang sosial, kamu bisa nulis pengalaman kamu di organisasi sosial.
Pentingnya Mencantumkan Informasi Tambahan
Mencantumkan informasi tambahan bisa ngebantu kamu nunjukin kepribadian dan karakter kamu. Perusahaan bisa ngelihat kamu sebagai orang yang aktif, kreatif, dan punya passion. Ini bisa jadi nilai plus buat kamu dalam proses seleksi.
Menulis Surat Lamaran: Cara Mengisi Daftar Riwayat Hidup Lamaran Kerja
Surat lamaran adalah pintu gerbang menuju kesempatan kerja impianmu. Dengan surat lamaran yang tepat, kamu bisa menarik perhatian perekrut dan menunjukkan bahwa kamu adalah kandidat yang tepat untuk posisi tersebut. Jadi, jangan anggap remeh tahap ini, ya!
Cara Menulis Surat Lamaran yang Profesional dan Menarik
Menulis surat lamaran yang profesional dan menarik membutuhkan beberapa trik. Pertama, pastikan surat lamaranmu bebas dari kesalahan tata bahasa dan ejaan. Kedua, tunjukkan antusiasme dan semangatmu untuk bergabung dengan perusahaan tersebut. Ketiga, jangan lupa untuk menyesuaikan surat lamaranmu dengan kebutuhan perusahaan.
Contoh Pembuka, Isi, dan Penutup Surat Lamaran yang Efektif
Struktur surat lamaran biasanya terdiri dari pembuka, isi, dan penutup. Setiap bagian memiliki peran penting dalam menyampaikan pesanmu kepada perekrut. Berikut contohnya:
- Pembuka: “Dengan hormat, saya, [Nama Lengkap], tertarik untuk melamar posisi [Nama Posisi] yang sedang Anda buka. Saya mengetahui lowongan ini melalui [Sumber Informasi]. Saya sangat tertarik dengan [Aspek yang Menarik dari Perusahaan/Posisi].”
- Isi: “Saya memiliki pengalaman [Jumlah Tahun] tahun dalam bidang [Bidang Keahlian] dan telah berhasil [Capaian Kerja Relevan]. Saya memiliki keahlian [Keahlian Relevan] dan kemampuan [Kemampuan Relevan] yang saya yakini akan bermanfaat bagi perusahaan. Saya juga memiliki [Kemampuan Tambahan] yang dapat mendukung kinerja saya.”
- Penutup: “Saya yakin bahwa pengalaman dan keahlian saya sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Saya sangat antusias untuk bergabung dengan tim dan berkontribusi pada kesuksesan perusahaan. Saya lampirkan CV dan portofolio saya untuk lebih jelasnya. Terima kasih atas waktu dan pertimbangannya.”
Pentingnya Menyesuaikan Surat Lamaran dengan Kebutuhan Perusahaan
Salah satu kunci keberhasilan surat lamaran adalah menyesuaikannya dengan kebutuhan perusahaan. Baca dengan cermat deskripsi pekerjaan dan pahami apa yang dicari perusahaan. Tunjukkan bagaimana keahlian dan pengalamanmu sesuai dengan kebutuhan tersebut.
Misalnya, jika perusahaan mencari kandidat dengan kemampuan analisis data, sebutkan pengalamanmu dalam menganalisis data dan bagaimana kamu dapat membantu perusahaan dalam hal tersebut. Jangan lupa untuk menggunakan bahasa yang profesional dan mudah dipahami.
Menyiapkan Dokumen Pendukung
Oke, kamu sudah punya CV yang ciamik. Tapi, ingat ya, CV itu kayak isian utama di formulir. Masih ada dokumen pelengkap yang harus kamu siapkan. Dokumen ini penting buat ngebuktiin apa yang kamu tulis di CV. Kayak kamu ngaku jago ngoding, nah, kamu harus tunjukin sertifikat atau portofolio yang ngebuktiinnya. Gitu lho.
Jenis Dokumen Pendukung
Jenis dokumen pendukung yang kamu butuhkan tergantung sama lowongan kerja yang kamu lamar. Tapi, umumnya, ini beberapa dokumen yang sering diminta:
- Transkrip Nilai
- Sertifikat
- Surat Referensi
- Portfolio
- Surat Pengalaman Kerja
Contoh Dokumen Pendukung
Contoh dokumen pendukung yang bisa kamu siapkan:
- Transkrip Nilai: Ini bukti kalau kamu beneran lulus kuliah. Biasanya, transkrip nilai berisi nilai yang kamu dapat di setiap mata kuliah selama kuliah. Jangan lupa dicetak dan distempel resmi dari kampus ya.
- Sertifikat: Ini bukti kalau kamu punya keahlian atau skill tertentu. Contohnya, sertifikat pelatihan, sertifikat kursus, sertifikat workshop, atau sertifikat lomba. Sertifikat ini bisa ngebuktiin kalau kamu punya pengalaman dan pengetahuan yang relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar.
- Surat Referensi: Ini surat dari orang yang bisa ngasih penilaian tentang kamu. Misalnya, dosen, guru, atau atasan kamu sebelumnya. Surat referensi ini bisa ngebuktiin kalau kamu punya karakter yang baik dan kompeten.
- Portfolio: Ini kumpulan karya kamu yang bisa ngebuktiin kemampuan kamu. Misalnya, portfolio desain grafis, portfolio website, portfolio fotografi, atau portfolio menulis. Portfolio ini bisa ngebuktiin kalau kamu punya pengalaman dan skill yang relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar.
- Surat Pengalaman Kerja: Ini surat yang berisi tentang pengalaman kerja kamu sebelumnya. Surat ini bisa ngebuktiin kalau kamu punya pengalaman dan skill yang relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar.
Pentingnya Menyiapkan Dokumen Pendukung
Dokumen pendukung penting banget, bro. Kayak kamu lagi ngasih presentasi, tapi kamu nggak bawa data. Gimana orang mau percaya sama kamu? Nah, dokumen pendukung ini bisa ngebuktiin apa yang kamu tulis di CV. Ini juga ngasih nilai plus buat kamu, karena kamu ngasih bukti nyata kalau kamu serius dalam melamar kerja.
Pastiin dokumen pendukung kamu dalam keadaan baik dan lengkap. Jangan sampai ada dokumen yang rusak, hilang, atau nggak lengkap. Karena ini bisa ngebuat kamu nggak dilirik sama perusahaan. Selain itu, pastiin dokumen pendukung kamu sesuai dengan persyaratan yang diminta sama perusahaan. Kalau kamu nggak yakin, kamu bisa tanya ke HRD perusahaan. Intinya, dokumen pendukung itu penting banget buat ngebantu kamu dapetin kerjaan.
Mengirimkan Lamaran Kerja
Oke, kamu udah siap dengan CV dan surat lamaran yang ciamik. Tapi, gimana cara ngirimnya biar gak salah sasaran? Tenang, Hipwee bakal kasih tau!
Mengirim Lamaran Kerja Lewat Email
Kalo perusahaan yang kamu incar ngasih tau alamat email buat ngirim lamaran, manfaatkan itu! Tapi, jangan asal kirim ya. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatiin:
- Pastikan email kamu profesional. Jangan asal ngasih judul email “Lamaran Kerja” atau “Mohon Perhatian” – kurang ngena banget. Sebaiknya tulis judul yang spesifik, misalnya “Lamaran Kerja [Posisi yang dilamar] – [Nama kamu]”.
- Gunakan format email yang mudah dibaca. Atur paragraf, spasi, dan font dengan rapi. Hindari menggunakan font yang aneh atau warna yang mencolok. Simpel aja, biar HRD-nya nyaman baca.
- Lampirkan CV dan surat lamaran dalam format PDF. Ini penting biar formatnya gak berubah-ubah saat dibuka di perangkat yang berbeda.
- Pastikan ukuran file CV dan surat lamaran gak terlalu besar. Idealnya, di bawah 2MB. Kalo terlalu gede, bisa lama banget nge-loadnya, dan HRD bisa males buka.
- Sebelum ngirim, cek lagi isi email kamu. Pastikan gak ada typo atau kesalahan lainnya. Kamu juga bisa minta temen kamu buat ngecek ulang, biar lebih yakin.
Contoh Format Email Lamaran Kerja
Subjek: Lamaran Kerja [Posisi yang dilamar] – [Nama kamu]
Kepada Yth. [Nama HRD/Tim Rekrutmen],
Dengan hormat,
Perkenalkan, saya [Nama kamu], [Usia] tahun, lulusan [Jurusan] dari [Universitas]. Saya tertarik dengan lowongan pekerjaan [Posisi yang dilamar] yang sedang dibuka di [Nama Perusahaan].
Melalui surat lamaran ini, saya ingin menyampaikan bahwa saya memiliki [Sebutkan keahlian/pengalaman yang relevan dengan posisi yang dilamar]. Saya yakin bahwa keahlian dan pengalaman saya dapat memberikan kontribusi positif bagi [Nama Perusahaan].
Saya telah melampirkan CV dan surat lamaran saya untuk dipertimbangkan. Saya berharap dapat segera mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai peluang kerja ini.
Nggak kalah pentingnya dengan mengisi daftar riwayat hidup, kamu juga harus tahu cara memilih paket data yang tepat. Sama seperti kamu mencantumkan pengalaman kerja yang relevan, kamu juga harus memilih paket data yang sesuai dengan kebutuhanmu. Mau browsing, streaming, atau main game online?
Pastikan kamu sudah tahu cara mendaftar paket XL yang paling pas. Sama seperti daftar riwayat hidup yang harus menunjukkan kemampuanmu, paket data yang tepat akan mendukungmu dalam meraih peluang kerja yang kamu inginkan.
Terima kasih atas waktu dan perhatiannya.
Hormat saya,
[Nama kamu]
Mengirimkan Lamaran Kerja Lewat Portal Online
Banyak perusahaan yang menyediakan portal online khusus untuk menerima lamaran kerja. Cara ngirimnya gampang banget. Biasanya kamu tinggal klik tombol “Apply” atau “Daftar” dan isi formulir yang disediakan.
- Baca dengan teliti instruksi yang diberikan di portal online. Pastikan kamu ngisi semua kolom dengan benar dan sesuai dengan yang diminta.
- Upload CV dan surat lamaran dalam format yang diminta. Biasanya format PDF atau Word.
- Perhatikan batas waktu pengumpulan lamaran. Jangan sampai ketinggalan, ya!
Pentingnya Memperhatikan Format dan Tata Cara Pengiriman
Nggak cuma isi CV dan surat lamaran aja yang penting, tapi juga format dan cara ngirimnya. Kenapa? Karena ini jadi salah satu penilaian awal dari HRD. Bayangin, kalo kamu ngirim lamaran dengan format email yang berantakan atau isi formulir online yang gak lengkap, HRD bisa langsung nge-skip lamaran kamu. Padahal, isi CV dan surat lamaran kamu bagus banget. Kasian, kan?
Jadi, usahakan untuk ngirim lamaran dengan format yang rapi dan sesuai dengan instruksi yang diberikan. Ini menunjukan profesionalitas kamu dan bikin HRD lebih tertarik buat baca lamaran kamu.
Menindaklanjuti Lamaran
Kirim CV? Udah. Tunggu kabar? Udah. Tapi, gimana kalau lama banget nggak ada kabar? Tenang, kamu bisa kok menindaklanjuti lamaranmu. Bukannya ngejar-ngejar, tapi ini strategi jitu buat nunjukin antusiasme dan profesionalitas kamu!
Cara Menindaklanjuti Lamaran
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menindaklanjuti lamaran, tapi ingat ya, semuanya harus dilakukan dengan sopan dan profesional. Jangan sampai malah bikin kesan negatif ke perusahaan.
- Hubungi lewat email: Ini cara yang paling umum dan aman. Kirim email ke HRD atau kontak yang tertera di website perusahaan. Gunakan bahasa yang formal, sebutkan nama dan posisi yang kamu lamar, serta tanggal kamu mengirimkan lamaran. Kamu bisa bertanya tentang status lamaranmu dan kapan kamu bisa mendapatkan kabar. Contohnya:
“Kepada Yth. Bapak/Ibu HRD [Nama Perusahaan],
Dengan hormat,
Saya [Nama Anda] ingin menanyakan status lamaran saya untuk posisi [Nama Posisi] yang saya kirimkan pada [Tanggal].
Terima kasih atas waktu dan perhatiannya.
Hormat saya,
[Nama Anda] - Hubungi lewat telepon: Kalau kamu sudah punya kontak HRD, kamu bisa menelepon dan menanyakan status lamaranmu. Tapi, pastikan kamu menelepon di jam kerja dan tidak mengganggu pekerjaan mereka. Gunakan bahasa yang sopan dan jelas.
- Hubungi lewat LinkedIn: Kalau kamu punya akun LinkedIn, kamu bisa cari profil HRD atau orang yang kamu lamar di LinkedIn. Kirim pesan singkat untuk menanyakan status lamaranmu. Tapi, jangan lupa untuk tetap sopan dan profesional.
Pentingnya Bersikap Profesional dan Sabar
Menindaklanjuti lamaran bukan berarti kamu harus terus-terusan ngejar perusahaan. Ingat, proses rekrutmen butuh waktu. Bersikaplah profesional dan sabar dalam menunggu respon. Jangan terlalu sering menanyakan status lamaranmu, karena bisa jadi justru membuat HRD kesal. Kamu bisa menindaklanjuti lamaranmu setelah beberapa minggu, dan kalau belum ada respon, kamu bisa menindaklanjutinya lagi setelah beberapa minggu lagi.
Ulasan Penutup
Ingat, daftar riwayat hidup adalah cerminan dirimu. Dengan menyusun CV yang menarik dan informatif, kamu bisa meningkatkan peluangmu untuk dilirik perusahaan impian. Jadi, jangan ragu untuk berkreasi dan tunjukkan bahwa kamu adalah kandidat yang tepat!