Cara Menulis Jurnal di Daftar Pustaka: Panduan Lengkap

Cara menulis jurnal di daftar pustaka – Pernah bingung bagaimana menulis jurnal di daftar pustaka? Tenang, kamu nggak sendirian! Menulis jurnal di daftar pustaka memang terkadang membingungkan, apalagi kalau kamu belum familiar dengan format penulisannya. Tapi jangan khawatir, di sini kamu akan menemukan panduan lengkap yang akan membantumu menulis jurnal di daftar pustaka dengan mudah dan benar.

Dari pengertian jurnal, jenis-jenisnya, hingga cara mencari dan menentukan jurnal yang tepat, kita akan bahas semua secara detail. Siap-siap untuk menguasai dunia daftar pustaka dan membuat karya tulismu makin keren!

Pengertian Jurnal dalam Daftar Pustaka

Siapa yang tidak kenal dengan daftar pustaka? Bagian penting ini biasanya muncul di akhir sebuah karya tulis, baik itu skripsi, tesis, artikel ilmiah, atau bahkan buku. Daftar pustaka berfungsi sebagai bukti bahwa penulisan karya tulis tersebut tidak sembarangan, melainkan berdasarkan sumber-sumber yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan. Nah, di dalam daftar pustaka, kamu akan menemukan berbagai jenis sumber, salah satunya adalah jurnal.

Pengertian Jurnal

Jurnal adalah publikasi berkala yang berisi kumpulan artikel ilmiah atau karya tulis yang ditulis oleh para ahli di bidangnya. Jurnal biasanya diterbitkan secara berkala, baik bulanan, triwulan, atau tahunan. Jadi, bayangkan jurnal seperti sebuah majalah, tapi isinya lebih fokus pada topik-topik spesifik yang ditulis oleh para ahli.

Contoh Jurnal

Ada banyak jenis jurnal yang bisa kamu temukan di daftar pustaka. Berikut beberapa contohnya:

  • Jurnal ilmiah: Jurnal ilmiah biasanya berisi artikel-artikel yang membahas hasil penelitian, teori, dan konsep-konsep ilmiah yang telah dikaji secara mendalam. Contohnya, jurnal Nature, Science, atau Journal of the American Medical Association (JAMA).
  • Jurnal populer: Jurnal populer lebih mudah dipahami oleh masyarakat umum, karena bahasanya lebih ringan dan tidak terlalu teknis. Biasanya, jurnal populer membahas topik-topik yang sedang tren atau menarik perhatian publik. Contohnya, jurnal National Geographic, Time, atau The New Yorker.

Perbedaan Jurnal Ilmiah dan Jurnal Populer

Jurnal ilmiah dan jurnal populer memiliki perbedaan yang cukup signifikan, terutama dalam hal:

  • Tujuan: Jurnal ilmiah bertujuan untuk menyebarkan hasil penelitian dan pengetahuan ilmiah kepada para ahli di bidangnya, sementara jurnal populer bertujuan untuk menginformasikan dan menghibur masyarakat umum.
  • Bahasa: Jurnal ilmiah menggunakan bahasa yang lebih teknis dan formal, sementara jurnal populer menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat umum.
  • Proses review: Jurnal ilmiah biasanya melalui proses review oleh para ahli di bidangnya, untuk memastikan kualitas dan kredibilitas artikel yang dimuat. Sementara jurnal populer tidak selalu melalui proses review yang ketat.

Jenis-jenis Jurnal

Jurnal, yang bisa dibilang adalah sahabat karib para peneliti dan akademisi, punya berbagai jenis yang nggak kalah beragamnya. Nggak cuma bentuknya yang bisa cetak atau elektronik, tapi juga konten dan fokusnya yang bisa spesifik banget ke bidang ilmu tertentu. Nah, buat kamu yang lagi belajar menulis jurnal, penting banget nih buat tahu jenis-jenis jurnal yang ada.

Jenis Jurnal Berdasarkan Bidang Ilmu, Cara menulis jurnal di daftar pustaka

Jenis jurnal bisa dibedakan berdasarkan bidang ilmu yang dibahas. Misalnya, kamu mau cari jurnal tentang teknologi informasi, pasti beda lagi sama jurnal tentang sastra. Berikut tabel jenis jurnal berdasarkan bidang ilmu:

Jenis Jurnal Bidang Ilmu Contoh Jurnal
Jurnal Teknologi Informasi Ilmu Komputer, Teknik Informatika Jurnal Informatika, Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi
Jurnal Kedokteran Ilmu Kedokteran, Kesehatan Jurnal Kedokteran Indonesia, Jurnal Biomedik
Jurnal Ekonomi Ilmu Ekonomi, Bisnis Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Jurnal Manajemen
Jurnal Sastra Sastra Indonesia, Sastra Inggris Jurnal Sastra Indonesia, Jurnal Bahasa dan Sastra
Jurnal Pendidikan Ilmu Pendidikan, Psikologi Pendidikan Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Jurnal Psikologi Pendidikan

Perbedaan Jurnal Cetak dan Jurnal Elektronik

Jurnal cetak dan jurnal elektronik punya perbedaan yang cukup signifikan, terutama dalam hal akses dan format. Jurnal cetak biasanya diterbitkan dalam bentuk fisik, sedangkan jurnal elektronik tersedia secara online.

  • Jurnal cetak biasanya diterbitkan secara berkala, seperti bulanan atau triwulan. Sementara jurnal elektronik bisa diakses kapan saja dan di mana saja.
  • Jurnal cetak biasanya memiliki format yang lebih formal, sedangkan jurnal elektronik bisa memiliki format yang lebih beragam, seperti video, audio, dan animasi.
  • Jurnal cetak biasanya lebih mahal daripada jurnal elektronik.

Contoh jurnal cetak: Majalah Tempo, Kompas

Contoh jurnal elektronik: Jurnal Ilmiah Elektronik, Jurnal Open Access

Sudah Baca ini ?   Cara Bikin Daftar Pustaka dari Web: Panduan Lengkap untuk Karya Ilmiah

Format Penulisan Jurnal dalam Daftar Pustaka: Cara Menulis Jurnal Di Daftar Pustaka

Cara menulis jurnal di daftar pustaka

Nggak usah pusing lagi ngatur format penulisan jurnal dalam daftar pustaka. Kamu pasti udah tahu kan kalau jurnal itu kayak si “jagoan” nya dunia ilmiah. Nah, supaya jurnal yang kamu kutip kelihatan keren dan valid, format penulisannya harus on point! Gak cuma asal-asalan, tapi juga harus sesuai dengan standar yang berlaku.

Format Penulisan Jurnal dalam Daftar Pustaka

Penulisan jurnal dalam daftar pustaka punya format yang unik. Bayangin, kayak kamu ngasih kode rahasia ke pembaca supaya mereka bisa langsung nemuin sumber jurnal yang kamu kutip. Ada beberapa elemen penting yang harus kamu perhatikan, biar nggak salah kaprah. Nih, poin-poinnya:

  • Penulis. Siapa sih yang ngarang jurnal ini? Tulis nama penulisnya lengkap, ya, sesuai urutan yang tertera di jurnal. Gak perlu pakai gelar, cukup nama depan dan nama belakang aja.
  • Tahun terbit. Kapan jurnal ini terbit? Tulis tahun terbitnya dalam tanda kurung, langsung setelah nama penulis.
  • Judul jurnal. Tulis judul jurnal lengkap, tapi jangan lupa pakai huruf miring. Gak perlu pakai tanda kutip.
  • Volume dan nomor jurnal. Ini penting banget, menunjukkan edisi jurnal yang kamu kutip. Tulis volume dalam angka, dan nomor jurnal dalam tanda kurung.
  • Halaman. Tulis halaman jurnal yang kamu kutip. Pisahkan halaman awal dan akhir dengan tanda hubung.
  • Penerbit. Siapa sih yang ngeluarin jurnal ini? Tulis nama penerbitnya lengkap.

Contoh Penulisan Jurnal dalam Daftar Pustaka

Contohnya nih, misalnya kamu mau nulis jurnal dengan format yang benar. Nih, contohnya:

Sudarmanto, A. (2020). Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 15(2), 123-145. Universitas Pendidikan Indonesia.

Contoh di atas udah lengkap, ya. Dari nama penulis, tahun terbit, judul jurnal, volume dan nomor jurnal, halaman, sampai nama penerbitnya.

Contoh Jurnal dalam Daftar Pustaka

Oke, siap-siap nge-scroll nih, karena kita bakal bahas contoh jurnal yang masuk ke daftar pustaka. Nggak cuma contohnya, tapi juga gimana caranya ngetik referensi jurnal yang bener. Siap-siap jadi master daftar pustaka, ya!

Contoh Jurnal dalam Daftar Pustaka

Bayangin kamu lagi nulis tugas, terus butuh sumber dari jurnal. Nah, setelah kamu baca jurnalnya, kamu harus catat sumbernya di daftar pustaka. Contohnya gini:

Suyanto, A. (2023). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Terhadap Vaksinasi Covid-19 di Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(2), 123-138.

Nah, contoh di atas adalah contoh jurnal yang lengkap dan benar. Biar nggak bingung, yuk kita bahas satu-satu elemennya.

  • Penulis: Di contoh ini, penulisnya adalah Suyanto, A. Biasanya, penulis ditulis sesuai dengan nama lengkap, atau inisial depan dan nama belakang. Penulis ini yang bertanggung jawab atas isi jurnal tersebut.
  • Tahun Terbit: Tahun terbit menunjukkan kapan jurnal tersebut diterbitkan. Di contoh ini, jurnal diterbitkan tahun 2023.
  • Judul Jurnal: Judul jurnal menunjukkan judul artikel yang kamu baca. Di contoh ini, judulnya adalah “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Terhadap Vaksinasi Covid-19 di Kota Semarang”.
  • Nama Jurnal: Nama jurnal menunjukkan nama majalah ilmiah tempat artikel tersebut diterbitkan. Di contoh ini, jurnal tersebut diterbitkan di Jurnal Kesehatan Masyarakat.
  • Volume dan Nomor: Volume dan nomor menunjukkan edisi jurnal tempat artikel tersebut diterbitkan. Di contoh ini, artikel tersebut diterbitkan di volume 11, nomor 2.
  • Halaman: Halaman menunjukkan rentang halaman tempat artikel tersebut diterbitkan. Di contoh ini, artikel tersebut diterbitkan di halaman 123-138.

Cara Menulis Referensi Jurnal yang Benar

Oke, sekarang kita bahas gimana caranya nulis referensi jurnal yang bener. Intinya, kamu harus konsisten sama format yang kamu pilih. Ada banyak format yang bisa kamu gunakan, seperti APA, MLA, Chicago, dan lain-lain. Yang penting, pastikan kamu pakai format yang sama untuk semua referensi di daftar pustaka kamu.

Nah, di contoh di atas, kita menggunakan format APA (American Psychological Association). Berikut adalah beberapa tips untuk nulis referensi jurnal yang bener:

  • Gunakan Huruf Kapital: Judul jurnal ditulis dengan huruf kapital di setiap kata pertama dan kata benda penting. Judul artikel ditulis dengan huruf kapital di kata pertama dan kata benda penting. Nama jurnal ditulis dengan huruf kapital di setiap kata pertama dan kata benda penting.
  • Tulis Tahun Terbit: Tahun terbit ditulis di dalam tanda kurung, langsung setelah nama penulis.
  • Tulis Judul Jurnal: Nama jurnal ditulis dengan huruf miring.
  • Tulis Volume dan Nomor: Volume dan nomor ditulis dengan angka, dipisahkan dengan titik koma. Volume ditulis dengan angka arab, dan nomor ditulis dengan angka romawi.
  • Tulis Halaman: Halaman ditulis dengan angka arab, dipisahkan dengan tanda hubung.

Nah, itu dia contoh jurnal dalam daftar pustaka dan cara penulisan referensi jurnal yang benar. Semoga bermanfaat ya!

Penggunaan Jurnal dalam Penelitian

Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana para ilmuwan menemukan fakta-fakta baru dan mengungkap misteri alam semesta? Nah, salah satu kunci utamanya adalah jurnal ilmiah. Jurnal ilmiah ibarat buku panduan yang berisi kumpulan penelitian terbaru dari berbagai bidang ilmu pengetahuan. Di sini, para peneliti berbagi temuan, metode, dan analisis mereka, sehingga ilmu pengetahuan terus berkembang.

Peran Jurnal dalam Penelitian Ilmiah

Jurnal ilmiah berperan penting dalam mendukung penelitian ilmiah dengan menjadi wadah bagi peneliti untuk:

  • Mempublikasikan hasil penelitian: Jurnal menjadi platform bagi peneliti untuk berbagi hasil penelitian mereka dengan komunitas ilmiah global. Ini memungkinkan peneliti lain untuk meninjau, menguji, dan mengembangkan temuan tersebut.
  • Membangun kredibilitas penelitian: Jurnal ilmiah memiliki proses review ketat yang dilakukan oleh para ahli di bidangnya. Proses ini memastikan bahwa penelitian yang dipublikasikan telah memenuhi standar ilmiah yang tinggi dan dapat diandalkan.
  • Mempercepat kemajuan ilmu pengetahuan: Dengan akses mudah ke jurnal ilmiah, peneliti dapat mempelajari penelitian terbaru dan membangun atas dasar temuan sebelumnya. Hal ini mempercepat proses penemuan dan inovasi ilmiah.
Sudah Baca ini ?   Cara Buat Daftar Pustaka Buku: Panduan Lengkap untuk Referensi yang Valid

Contoh Penggunaan Jurnal dalam Penelitian

Bayangkan kamu sedang meneliti efektivitas suatu metode pembelajaran baru. Untuk mendapatkan data dan referensi yang kuat, kamu bisa memanfaatkan jurnal ilmiah. Misalnya, kamu bisa mencari jurnal yang membahas penelitian serupa di bidang pendidikan, atau jurnal yang mengkaji efektivitas metode pembelajaran yang sejenis. Dalam jurnal tersebut, kamu bisa menemukan:

  • Data empiris: Hasil penelitian yang telah diuji secara ilmiah, seperti statistik, hasil survei, atau data eksperimen, dapat menjadi dasar untuk mendukung argumenmu.
  • Kerangka teori: Jurnal ilmiah biasanya memuat teori-teori yang mendasari penelitian, yang dapat membantu kamu memahami konteks penelitianmu dan membangun argumen yang kuat.
  • Metode penelitian: Jurnal ilmiah menjelaskan metode penelitian yang digunakan, sehingga kamu bisa mempelajari dan menerapkan metode tersebut dalam penelitianmu sendiri.
  • Kesimpulan dan rekomendasi: Jurnal ilmiah biasanya menyajikan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian. Hal ini dapat menjadi sumber inspirasi dan panduan untuk penelitianmu.

Pentingnya Jurnal dalam Meningkatkan Kualitas Penelitian

Jurnal ilmiah memainkan peran vital dalam meningkatkan kualitas penelitian dengan:

  • Menjamin validitas dan reliabilitas penelitian: Proses review ketat yang dilakukan oleh para ahli di jurnal ilmiah memastikan bahwa penelitian yang dipublikasikan telah memenuhi standar ilmiah yang tinggi. Hal ini membantu meningkatkan validitas dan reliabilitas hasil penelitian.
  • Mendorong transparansi dan akuntabilitas: Jurnal ilmiah mengharuskan peneliti untuk mencantumkan metode penelitian, data yang digunakan, dan sumber referensi. Hal ini meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penelitian.
  • Memfasilitasi diskusi dan kolaborasi ilmiah: Jurnal ilmiah menyediakan platform bagi peneliti untuk berbagi ide, berdiskusi, dan berkolaborasi dengan peneliti lain di seluruh dunia. Hal ini mendorong perkembangan ilmu pengetahuan yang lebih cepat dan efektif.

Tips Menulis Jurnal

Nulis jurnal ilmiah itu kayak bikin kue: butuh bahan-bahan yang tepat, proses yang cermat, dan hasil akhir yang menggiurkan. Jurnal yang berkualitas bukan hanya tentang mengungkap hasil penelitian, tapi juga cara mengungkapkannya yang jelas, sistematis, dan memikat. Bayangin, jurnal kamu bakal dibaca sama para ahli di bidangnya. Makanya, yuk kita pelajari bareng-bareng cara menulis jurnal yang bisa bikin kamu bangga!

Struktur Jurnal yang Baik

Struktur jurnal yang baik bakal membantu pembaca menyerap informasi dengan mudah. Bayangin kamu baca novel yang alurnya acak, pasti bingung kan? Nah, sama halnya dengan jurnal, struktur yang teratur akan membantu pembaca memahami isi jurnal secara utuh.

Nggak cuma judul, penulisan jurnal di daftar pustaka juga perlu detail. Jangan sampai lupa format penulisannya, ya! Nah, kalau udah ngomongin format, pasti deh kamu juga kepikiran cara bikin titik di daftar isi. Untuk urusan titik, kamu bisa banget cek cara membuat titik pada daftar isi.

Setelah itu, kamu bisa fokus lagi ke daftar pustaka. Pastikan format penulisan jurnal di daftar pustaka sesuai dengan pedoman yang kamu gunakan, agar karyamu makin profesional dan mudah dipahami.

  • Pendahuluan: Bagian ini bakal jadi pintu masuk pembaca ke jurnal kamu. Jelaskan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat dari penelitian yang kamu lakukan. Tulis dengan jelas dan ringkas agar pembaca langsung tertarik dan ingin mengetahui lebih lanjut.
  • Tinjauan Pustaka: Bagian ini berisi kumpulan referensi yang mendukung penelitian kamu. Jelaskan teori-teori yang relevan dan hubungannya dengan penelitian yang kamu lakukan. Jangan lupa untuk mencantumkan sumber referensi dengan benar ya!
  • Metodologi: Bagian ini menjelaskan bagaimana kamu melakukan penelitian. Jelaskan metode yang kamu gunakan, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Tulis dengan detail dan sistematis agar pembaca bisa memahami proses penelitian kamu dengan jelas.
  • Hasil dan Pembahasan: Bagian ini berisi hasil penelitian yang kamu dapatkan. Jelaskan hasil penelitian dengan lengkap dan jelas. Jangan lupa untuk menginterpretasikan hasil penelitian dan menghubungkan dengan tinjauan pustaka yang sudah kamu bahas sebelumnya.
  • Kesimpulan dan Saran: Bagian ini merangkum kesimpulan dari hasil penelitian dan menawarkan saran untuk penelitian selanjutnya. Tulis dengan jelas dan ringkas agar pembaca bisa memahami inti dari jurnal kamu.

Tips Menulis Jurnal yang Berkualitas

Sekarang kita sudah tahu struktur jurnal yang baik, mari kita bahas tips menulis jurnal yang bisa bikin jurnal kamu makin berkualitas.

  • Fokus pada Topik Penelitian: Pastikan jurnal kamu berfokus pada satu topik penelitian yang jelas. Hindari mencoba mengungkap terlalu banyak hal dalam satu jurnal, karena bisa membuat jurnal kamu menjadi kurang fokus dan kurang jelas.
  • Gunakan Bahasa yang Jelas dan Ringkas: Jurnal ilmiah harus ditulis dengan bahasa yang jelas, ringkas, dan mudah dipahami. Hindari menggunakan istilah teknik yang rumit tanpa penjelasan yang jelas. Usahakan untuk menulis seolah-olah kamu sedang menjelaskan penelitian kamu kepada teman yang belum mengetahui tentang penelitian tersebut.
  • Cantumkan Sumber Referensi: Jangan lupa untuk mencantumkan sumber referensi dengan benar dan lengkap. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa jurnal kamu berlandaskan pada penelitian sebelumnya dan untuk menghindari plagiarisme.
  • Revisi dan Edit: Setelah selesai menulis, jangan lupa untuk merevisi dan mengedit jurnal kamu dengan cermat. Pastikan jurnal kamu bebas dari kesalahan ejaan, tata bahasa, dan struktur kalimat. Kamu bisa meminta bantuan teman atau dosen untuk merevisi jurnal kamu.
  • Perhatikan Format Jurnal: Setiap jurnal memiliki format penulisan yang berbeda. Pastikan kamu memahami format jurnal yang kamu tuju dan menulis jurnal kamu sesuai dengan format tersebut. Hal ini akan membantu jurnal kamu diterima oleh jurnal tersebut.
Sudah Baca ini ?   Cara Membuat Daftar Pustaka dari Artikel Internet: Panduan Lengkap

Langkah-langkah Penulisan Jurnal

Menulis jurnal itu seperti membangun rumah. Kamu butuh rencana yang matang agar rumah yang kamu bangun kokoh dan indah. Sama halnya dengan menulis jurnal, ada langkah-langkah yang harus kamu ikuti agar jurnal kamu berkualitas dan menarik.

  1. Tentukan Topik Penelitian: Langkah pertama adalah menentukan topik penelitian yang ingin kamu teliti. Pilih topik yang menarik bagi kamu dan relevan dengan bidang ilmu kamu. Kamu bisa mencari inspirasi dari penelitian sebelumnya atau dari masalah aktual yang terjadi di masyarakat.
  2. Kumpulkan Data: Setelah menentukan topik penelitian, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data yang diperlukan untuk menunjang penelitian kamu. Kamu bisa mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, kuisioner, atau studi literatur.
  3. Analisis Data: Setelah mengumpulkan data, langkah selanjutnya adalah menganalisis data yang sudah kamu kumpulkan. Analisis data dilakukan untuk mencari pola dan hubungan antara variabel yang kamu teliti. Kamu bisa menggunakan berbagai teknik analisis data, tergantung pada jenis data yang kamu kumpulkan.
  4. Tulis Jurnal: Setelah menganalisis data, langkah selanjutnya adalah menulis jurnal berdasarkan hasil analisis data. Tulis jurnal dengan jelas, sistematis, dan mudah dipahami. Jangan lupa untuk mencantumkan sumber referensi dengan benar dan lengkap.
  5. Revisi dan Edit: Setelah selesai menulis jurnal, jangan lupa untuk merevisi dan mengedit jurnal kamu dengan cermat. Pastikan jurnal kamu bebas dari kesalahan ejaan, tata bahasa, dan struktur kalimat. Kamu bisa meminta bantuan teman atau dosen untuk merevisi jurnal kamu.
  6. Kirim Jurnal: Setelah jurnal kamu selesai direvisi dan diedit, langkah terakhir adalah mengirim jurnal kamu ke jurnal yang kamu tuju. Pastikan kamu memahami format jurnal yang kamu tuju dan mengirim jurnal kamu sesuai dengan format tersebut. Semoga jurnal kamu diterima oleh jurnal tersebut!

Sumber Referensi Jurnal

Cara menulis jurnal di daftar pustaka

Nggak cuma buku, jurnal ilmiah juga jadi sumber referensi penting, lho! Bayangin, jurnal ilmiah kaya perpustakaan digital yang isinya kumpulan penelitian terbaru dari para ahli. Tapi, gimana sih caranya mengakses jurnal ilmiah yang bertebaran di dunia maya ini? Tenang, Hipwee punya jawabannya! Simak terus ya, Sobat Hipwee!

Situs Web yang Menyediakan Akses ke Jurnal Ilmiah

Nah, untuk mengakses jurnal ilmiah, Sobat Hipwee bisa memanfaatkan situs web yang menyediakan akses ke jurnal ilmiah, baik secara gratis maupun berbayar. Situs-situs ini kaya banget dengan koleksi jurnal dari berbagai disiplin ilmu.

  • Directory of Open Access Journals (DOAJ): Situs ini menyediakan akses gratis ke jurnal ilmiah yang telah dipublikasikan secara terbuka. DOAJ memiliki koleksi jurnal dari berbagai disiplin ilmu, dan Sobat Hipwee bisa mencarinya berdasarkan judul jurnal, subjek, atau penulis.
  • PubMed: Situs ini merupakan database yang dikelola oleh National Library of Medicine (NLM) di Amerika Serikat. PubMed berisi jutaan artikel jurnal ilmiah, terutama di bidang kesehatan.
  • ScienceDirect: Situs ini merupakan platform yang dikelola oleh Elsevier, salah satu penerbit jurnal ilmiah terbesar di dunia. ScienceDirect menyediakan akses ke ribuan jurnal ilmiah, baik secara gratis maupun berbayar.
  • JSTOR: Situs ini merupakan perpustakaan digital yang berisi koleksi jurnal ilmiah, buku, dan sumber daya digital lainnya. JSTOR memiliki koleksi jurnal dari berbagai disiplin ilmu, dan Sobat Hipwee bisa mencarinya berdasarkan judul jurnal, subjek, atau penulis.

Cara Mendapatkan Akses ke Jurnal yang Dipublikasikan Secara Berbayar

Jurnal ilmiah yang dipublikasikan secara berbayar biasanya diakses melalui platform penerbit atau perpustakaan digital. Nah, untuk mengaksesnya, Sobat Hipwee bisa menggunakan beberapa cara, nih:

  • Berlangganan: Sobat Hipwee bisa berlangganan platform penerbit atau perpustakaan digital untuk mendapatkan akses ke jurnal yang dipublikasikan secara berbayar. Biasanya, berlangganan ini dilakukan oleh institusi pendidikan atau lembaga penelitian.
  • Membeli Artikel: Sobat Hipwee juga bisa membeli artikel jurnal secara individual. Biasanya, harga pembelian artikel jurnal bervariasi tergantung pada penerbit dan jenis jurnal.
  • Mencari Jurnal Terbuka: Sobat Hipwee bisa mencari jurnal terbuka (open access) yang dipublikasikan secara gratis. Jurnal terbuka biasanya tersedia di platform seperti DOAJ atau PubMed Central.

Simpulan Akhir

Nah, sekarang kamu sudah tahu cara menulis jurnal di daftar pustaka dengan benar. Ingat, penting untuk memilih jurnal yang kredibel dan relevan dengan topik penelitianmu. Dengan mengikuti panduan ini, kamu bisa membuat daftar pustaka yang lengkap dan benar, yang akan menambah nilai plus pada karya tulismu. Jadi, jangan ragu untuk mempraktikkannya dan tunjukkan kemampuanmu dalam menguasai dunia daftar pustaka!