sosiologi menurut emile durkheim

Halo Selamat Datang di Informatif.id

Sosiologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat dan interaksi di dalamnya. Salah satu tokoh penting dalam bidang sosiologi adalah Émile Durkheim. Durkheim dikenal sebagai bapak pendiri sosiologi modern dan karya-karyanya berpengaruh dalam perkembangan ilmu sosiologi. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara detail tentang pandangan sosiologi menurut Émile Durkheim dan menggali lebih dalam tentang kelebihan dan kekurangan teorinya.

Pendahuluan

Émile Durkheim lahir pada tanggal 15 April 1858 di Épinal, Prancis. Ia sangat tertarik dengan ilmu pengetahuan sosial sejak muda dan kemudian mengembangkan teori-teori yang revolusioner dalam bidang sosiologi. Durkheim melihat sosiologi sebagai ilmu yang terpisah dari filsafat dan psikologi, dan ia ingin membangun metode empiris dan sistematis dalam mempelajari masyarakat.

Teori Durkheim didasarkan pada ide bahwa masyarakat adalah entitas yang terpisah dari individu-individunya, dan memiliki kekuatan sosial yang mempengaruhi perilaku dan tindakan individu. Menurut Durkheim, masyarakat memiliki tingkat integrasi yang berbeda-beda, dan tingkat integrasi ini mempengaruhi solidaritas sosial. Ia juga mengemukakan konsep anomie, yang merujuk pada ketidakharmonisan dalam masyarakat akibat kurangnya aturan atau norma-norma yang jelas.

Tujuan sosiologi menurut Durkheim adalah untuk memahami hukum-hukum sosial yang mengatur perilaku manusia dalam masyarakat. Ia juga tertarik pada studi tentang agama dan kepercayaan, dan berpendapat bahwa agama adalah sumber utama solidaritas sosial dalam masyarakat. Pemikirannya mengenai agama dan pentingnya solidaritas sosial berdampak besar pada perkembangan sosiologi sebagai disiplin ilmu.

Meskipun pemikiran Durkheim banyak dikritik, namun ia memberikan kontribusi penting dalam membangun landasan bagi sosiologi sebagai ilmu pengetahuan. Karya-karyanya yang terkenal, seperti “The Division of Labour in Society” dan “Suicide: A Study in Sociology”, menjadi pijakan bagi perkembangan sosiologi modern.

Selanjutnya, kita akan membahas kelebihan dan kekurangan sosiologi menurut Émile Durkheim dan menggali lebih dalam tentang teorinya yang mengubah lanskap studi sosiologi.

Kelebihan dan Kekurangan Sosiologi Menurut Émile Durkheim

Kelebihan:

  1. Penekanan pada Fakta Sosial
  2. Salah satu kelebihan penting dari teori Durkheim adalah penekanannya pada fakta sosial. Durkheim memahami bahwa perilaku dan tindakan individu tidak dapat dipahami tanpa mempertimbangkan konteks sosial yang melingkupinya.

  3. Memperkuat Solidaritas Sosial
  4. Teori Durkheim mengedepankan pentingnya solidaritas sosial dalam masyarakat. Ia berpendapat bahwa solidaritas sosial adalah perekat utama yang mempertahankan harmoni dan stabilitas masyarakat.

  5. Metode Penelitian Ilmiah
  6. Durkheim mendorong penggunaan metode penelitian ilmiah dalam studi sosiologi. Ia ingin membangun sosiologi sebagai disiplin ilmiah yang berdasarkan bukti-bukti empiris.

  7. Mengembangkan Konsep Anomie
  8. Pemikiran Durkheim tentang anomie telah mengubah cara kita memahami konflik sosial dan ketidakharmonisan dalam masyarakat. Konsep anomie telah menjadi landasan bagi studi tentang alienasi, kriminalitas, dan gangguan sosial lainnya.

Kekurangan:

  1. Beraliran Positivisme
  2. Salah satu kekurangan teori Durkheim adalah pandangannya yang terlalu positivistik. Ia cenderung mengabaikan faktor-faktor budaya dan sejarah yang memengaruhi masyarakat, dan terlalu fokus pada fakta sosial yang dapat diukur secara objektif.

  3. Pengabaian Peran Individu
  4. Terkadang, teori Durkheim mengabaikan peran individu dalam membentuk masyarakat. Ia cenderung melihat manusia sebagai produk dari masyarakat, dan kurang mempertimbangkan agency individu dalam mempengaruhi struktur sosial.

  5. Kurang Memperhatikan Aspek Kekuasaan dan Konflik
  6. Teori Durkheim seringkali tidak memperhatikan aspek kekuasaan dan konflik dalam masyarakat. Ia lebih fokus pada solidaritas sosial dan integrasi, sehingga kurang memperhatikan ketimpangan kekuasaan dan konflik sosial yang ada dalam masyarakat.

Setelah dua puluh tahun aktivitas nyatanya Durkheim mendorong generasi sosiolog masa depan untuk melihat sosiologi sebagai disiplin yang berdiri sendiri, kemudian memperluas bidang studinya lebih jauh hingga berkembang hingga saat ini. Meskipun beberapa teorinya telah dikritik dan kontroversial, kontribusi Émile Durkheim dalam membangun fondasi sosiologi modern tidak dapat diragukan lagi.

Tabel Informasi Sosiologi Menurut Émile Durkheim

Nama Émile Durkheim
Tanggal Lahir 15 April 1858
Tanggal Meninggal 15 November 1917
Pemikiran Utama Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan terpisah, solidaritas sosial, konsep anomie
Karya Penting “The Division of Labour in Society”, “Suicide: A Study in Sociology”
Pengaruh Bapak pendiri sosiologi modern

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa yang dimaksud dengan sosiologi menurut Émile Durkheim?

Sosiologi menurut Émile Durkheim adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat dan interaksi di dalamnya dengan penekanan pada fakta sosial dan solidaritas sosial.

2. Apa yang membedakan sosiologi Durkheim dengan sosiologi sebelumnya?

Sosiologi Durkheim membedakan dirinya dari sosiologi sebelumnya dengan membangun metode penelitian ilmiah dan memfokuskan perhatiannya pada fakta-fakta sosial yang dapat diukur secara objektif.

3. Apa yang dimaksud dengan konsep anomie dalam teori Durkheim?

Konsep anomie dalam teori Durkheim merujuk pada ketidakharmonisan dalam masyarakat akibat kurangnya aturan atau norma-norma yang jelas.

4. Apa pentingnya agama dalam teori sosiologi Durkheim?

Dalam teori Durkheim, agama memiliki peran penting sebagai sumber solidaritas sosial dalam masyarakat. Agama membantu menjaga harmoni dan stabilitas sosial.

5. Mengapa teori Durkheim dikritik?

Teori Durkheim dikritik karena pandangannya yang positivistik, pengabaian terhadap peran individu, dan kurang memperhatikan aspek kekuasaan dan konflik dalam masyarakat.

6. Apa karya penting Émile Durkheim dalam bidang sosiologi?

Karya penting Émile Durkheim antara lain “The Division of Labour in Society” dan “Suicide: A Study in Sociology”.

7. Bagaimana pengaruh Émile Durkheim dalam perkembangan sosiologi?

Émile Durkheim merupakan bapak pendiri sosiologi modern dan karya-karyanya berpengaruh dalam perkembangan sosiologi sebagai disiplin ilmu.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, telah diuraikan tentang pandangan sosiologi menurut Émile Durkheim. Durkheim memberikan kontribusi yang besar dalam pengembangan sosiologi sebagai disiplin ilmu. Kelebihan teorinya meliputi penekanan pada fakta sosial, memperkuat solidaritas sosial, dan penggunaan metode penelitian ilmiah. Namun, kekurangan teorinya terletak pada pandangan yang positivistik, pengabaian terhadap peran individu, dan kurang memperhatikan aspek kekuasaan dan konflik dalam masyarakat.

Sebagai kesimpulan, pemikiran Émile Durkheim memberikan kontribusi yang penting dalam perkembangan sosiologi dan menjadi pijakan bagi studi sosiologi modern. Penting bagi kita untuk memahami dan menghargai sumbangan Durkheim dalam membangun landasan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan.

Terima kasih telah membaca artikel ini. Kami berharap artikel ini memberikan wawasan baru dan bermanfaat bagi pembaca. Jika ada pertanyaan atau tanggapan, jangan ragu untuk menghubungi kami. Sampai jumpa di Informatif.id!

Kata Penutup

Artikel ini dibuat dalam upaya menggali lebih dalam tentang sosiologi menurut Émile Durkheim. Émile Durkheim merupakan tokoh yang penting dalam perkembangan sosiologi dan pemikirannya memberikan pijakan bagi studi sosiologi modern.

Namun, penting untuk dicatat bahwa pandangan Durkheim bukanlah satu-satunya pandangan yang ada dalam bidang sosiologi. Ada berbagai teori dan pendekatan lain yang perlu dipelajari dan dipertimbangkan untuk memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang masyarakat dan interaksi di dalamnya.

Artikel ini tidak dimaksudkan untuk menjadi panduan lengkap tentang sosiologi menurut Durkheim, melainkan sebagai pengantar singkat yang memberikan gambaran umum tentang pandangannya. Untuk pemahaman yang lebih mendalam, disarankan untuk membaca karya-karya asli Durkheim dan studi ilmiah lain yang mendukung atau mengkritik pemikirannya.

Terakhir, artikel ini dibuat dengan tujuan edukasi dan informasi. Penulis tidak bertanggung jawab atas segala kesalahan atau ketidaktepatan informasi yang terdapat dalam artikel ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset lebih lanjut dan memeriksa keabsahan informasi sebelum mengambil tindakan.